Regional

Bakteri Cemari Puluhan Depot Air Minum Isi Ulang di Tanjabtim, Warga Terancam Diare Massal

Puluhan depot air minum isi ulang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, dilaporkan tercemar bakteri Escherchia coli (E.coli).

Featured-Image
Ilustrasi depot air isi ulang. (Foto: kpfmpalangkaraya.com)

bakabar.com, JAKARTA - Puluhan depot air minum isi ulang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, dilaporkan tercemar bakteri Escherchia coli (E.coli).

Laporan tersebut ditemukan setelah Dinas Perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur melakukan pemeriksaan dengan menurunkan tim untuk melakukan peninjauan lapangan.

"Masyarakat yang biasa mengkonsumsi air minum isi ulang harus hati-hati, karena hasil pemeriksaan tim kita di wilayah Tanjabtim ditemukan puluhan depot air minum isi ulang yang mengandung bakteri E.coli," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Muhammad Awaluddin, Sabtu (8/4).

Baca Juga: Dukung EBT, PLN Operasikan PLTS Terapung Terbesar di Indonesia

Berdasarkan hasil tinjauan lapangan yang dilakukan, sejumlah Depot Air Minum (DAM) di wilayah Kecamatan Muara Sabak Barat yang diperiksa petugas terbukti mengandung bakteri E.coli.

Diketahui bakteri jenis E.coli ini dapat menyebabkan masyarakat yang mengkonsumsi air minum isi ulang tersebut dapat menderita diare.

Berdasarkan hasil pemeriksaan keberadaan bakteri dalam air minum galon isi ulang tersebut disebabkan sejumlah faktor di antaranya air bakunya yang sejak awal sudah tercemar.

Baca Juga: Filantropi Ujung Tombak Penyebarluasan Pengetahuan Perubahan Iklim

Tak hanya itu, alat pengolahan yang tidak sesuai standar dan gaya hidup pemilik depot air yang tidak memahami sanitasi juga memperburuk penyebaran bakteri E.coli.

"Jadi tidak menjamin air galon isi ulang siap diminum dan harusnya direbus dulu sebelum diminum," kata Awaludin seperti dilansir Antara, Sabtu (8/4).

Dia juga mengatakan, pihaknya bersama pihak terkait akan mengundang para pelaku usaha depot air minum dan pihaknya meminta agar mereka menguji air galon produk mereka ke laboratorium minimal tiga bulan sekali serta kami pun bekerja sama dengan para pihak terkait untuk membantu melakukan pengawasan dan pembinaan

Editor


Komentar
Banner
Banner