bakabar.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut jumlah angka kecelakaan kerja melonjak tajam dalam tiga tahun terakhir.
Merujuk data BPJS Ketenagakerjaan, jumlah kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja (PAK) di tahun 2020 mencapai 221.740 kasus. Tahun 2021 naik menjadi 234.370 kasus. Sedangkan tahun 2022 angkanya meningkat drastis mencapai 298.137 kasus.
"Data menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun semakin signifikan" ujarnya saat penganugerahan Penghargaan K3 tahun 2023, Kamis (22/6).
Dengan kenaikan angka kecelakan tersebut, Ida meminta keselamatan kerja menjadi priotitas utama bagi seluruh perusahaan. Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) wajib diterapkan dengan konsisten sesuai regulasi yang berlaku.
Baca Juga: Ada Lagi yang Mati, Bukti Buruknya Pengelolaan K3 di Smelter Bantaeng
"K3 harus menjadi perhatian khusus bagi perusahaan, keselamatan kerja yang utama" tegasnya.
Di sisi lain, perusahaan yang memperoleh zero accident atau nol kecelakaan naik sebesar 3,8 persen. Tercatat, pada tahun 2022 terdapat 1.742 perusahaan yang berhasil meraih penghargaan, sementara tahun ini sebanyak 1.812 perusahaan.
Namun, perusahaan yang menerapkan sistem manajemen K3 (SMK3) mengalami penurunan 14 persen. Tahun 2022 tercatat ada 2.004 perusahaan yang menerapkan SMK3. Tahun 2023 turun menjadi 1749.
Dari data itu, Ida berharap pencapaian penghargaan K3 dapat memotivasi para pemimpun perusahaan untuk melaksanakan kinerja K3. Pasalnya, K3 merupakan investasi untuk menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan produktivitas.