Dampak Polusi Buruk

Awas, Polusi Buruk Dapat Memicu Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Polusi buruk dan merokok berpotensi menyerang sistem pernapasan, awas bahaya penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Featured-Image
ilustrasi penyakit paru obstruktif paru (PPOK). Foto: bits and splits/istock photo

bakabar.com, JAKARTAPolusi buruk dan merokok berpotensi menyerang sistem pernapasan, awas bahaya penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Melansir Mayo Clinic, penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah suatu kondisi kronis pada paru-paru yang mengakibatkan penghambatan aliran udara keluar dari paru-paru.

Tanda-tandanya meliputi kesulitan dalam bernapas, batuk, produksi lendir (dahak), dan mengi. Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap gas atau partikel yang merangsang, terutama dari rokok.

Orang yang menderita PPOK juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Dua kondisi utama yang berkontribusi pada PPOK adalah emfisema dan bronkitis kronis. Kedua kondisi ini seringkali timbul bersamaan, dan tingkat keparahannya bisa bervariasi pada setiap individu yang mengidap PPOK.

Penyakit paru obstruktif paru (PPOK) dapat disebabkan oleh asap rokok atau debu polusi udara. foto: alexander safonov/istock photo
Penyakit paru obstruktif paru (PPOK) dapat disebabkan oleh asap rokok atau debu polusi udara. foto: alexander safonov/istock photo

Gejala PPOK
Penderita PPOK juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan lainnya. Mengutip World Health Organization (WHO) masalah kesehatan lain yang bisa terjadi adalah infeksi paru-paru seperti flu atau pneumonia, kanker paru-paru, masalah jantung, otot lemah dan tulang rapuh, serta depresi dan kecemasan.

Penyebab PPOK
PPOK berkembang secara bertahap seiring berjalannya waktu, sering kali disebabkan oleh kombinasi faktor risiko:

-Paparan tembakau akibat perokok aktif atau paparan pasif terhadap perokok pasif,
paparan debu, asap atau bahan kimia di tempat kerja.

-Polusi udara dalam ruangan, bahan bakar biomassa (kayu, kotoran hewan, sisa tanaman) atau batu bara sering digunakan untuk memasak dan memanaskan ruangan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah dengan tingkat paparan asap yang tinggi.

-Peristiwa awal dalam kehidupan seperti pertumbuhan yang tidak optimal dalam rahim, kelahiran prematur, dan infeksi pernapasan yang sering atau parah selama masa anak-anak yang mengganggu perkembangan paru-paru secara penuh..

-Riwayat asma di masa kecil

Kapan Harus Menemui Dokter?
Jika gejala Anda tidak mengalami perbaikan setelah pengobatan atau malah semakin parah, atau jika Anda mengamati tanda-tanda infeksi seperti demam atau perubahan dahak, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter Anda.

Jangan tunda untuk mencari perawatan medis seketika jika Anda mengalami kesulitan bernapas, mengalami sianosis (perubahan warna menjadi biru) yang signifikan pada bibir atau kuku jari, mengalami detak jantung yang tidak teratur, atau merasa bingung dan mengalami kesulitan berkonsentrasi.
Editor
Komentar
Banner
Banner