umkm

Awal 2023, Ditargetkan 20 Juta Data UMKM Terintegrasi di SIDT

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Menargetkan sebanyak 20 juta data UMKM sudah terintegrasi ke dalam Sistem Informasi Data Tunggal awal 2023

Featured-Image
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah sedang memberikan pernyataan setelah konfrensi pers di gedung Kementerian Koperasi, Selasa (1/11). (Foto: Apahabar.com/Gabid Hanafie)

bakabar.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Menargetkan sebanyak 20 juta data UMKM terintegrasi ke dalam Sistem Informasi Data Tunggal (SDIT) pada awal 2023.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menjelaskan Kementerian Koperasi hanya memiliki data pelaku UMKM yang sudah terhubung dengan digitalisasi.

“Kementerian Koperasi dan UKM menginisiasi untuk integrasikan data yang ada secara internal terlebih dahulu," kata Siti Azizah dalam konfrensi pers Update Transformasi Digital Koperasi dan UMKM di Kantor Kemenkop UKM, Selasa (1/11).

Langkah untuk integrasi itu menjadi penting, dan merupakan tahap awal karena saat ini terdapat delapan platform di kementerian.

Baca Juga: UMKM Menempati Posisi Terbawah dalam Piramida Literasi Keuangan

Beberapa dukungan pendataan juga diberikan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) kepada Kemenkop UKM.

Salah satunya dengan memberikan akses untuk mendapatkan data dari Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

Selain Bappenas, Kemenkop UKM juga akan didukung oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (IDEA).

IDEA mendukung Kemenkop UKM untuk mendapatkan data dari kampanye gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).

“Kita harapkan di awal tahun depan sudah bisa mulai untuk mengintegrasikan data,” ujar Siti Azizah.

Baca Juga: Sudah Pakai Instagram, Penjualan Masih Sepi? UMKM Perlu Manfaatkan Fitur Reels

Dengan dukungan untuk integrasi, Kemenkop harapakan data yang didapatkan tidak sekedar angka jumlah pelaku UMKM saja yang sebesar 30 juta.

Namun juga bisa mendapatkan informasi secara keseluruhan mengenai UMKM tersebut.

“Dari Pak Menteri juga menyampaikan bahwa data kualitas juga perlu diperhatikan terus,” ungkap Siti Azizah.

Editor


Komentar
Banner
Banner