bakabar.com, JAKARTA - Rupiah mulai mendapat tempat. Mampu menguat pasca rilisnya data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang lebih lemah.
Data JOLTS ini mencatat angka 8,82 juta. Lebih rendah dari perkiraan semula. Yakni 9,46 juta. Rupiah menguat di tengah sentimen risk on dolar AS.
Mengutip kantor berita Antara. Pelemahan data tenaga kerja JOLTS meredakan ekspektasi pada prospek suku bunga The Fed.
Data automatic data processing (ADP) dan non-farm payroll (NFP) yang akan dirilis dalam waktu dekat juga diperkirakan mengalami pelemahan.
"Rupiah pada hari ini diperkirakan bergerak di kisaran Rp15.150-Rp15.300 per dolar AS," papar analis pasar mata uang, Lukman Leong, Rabu (30/8).
Sejauh ini kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu pagi menguat 0,28 persen. Atau 42 poin menjadi Rp15.218 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.260.
Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, pada akhir perdagangan, Selasa (29/8). Karena pasar tenaga kerja AS mendingin dan kepercayaan konsumen menurun.