bakabar.com, BATULICIN – Penanganan kasus serangan anjing liar di Desa Kampung Baru, Kecamatan Kusan Hilir, mendapat respon Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu.
Kepala Bidang Peternakan dan Penyakit Hewan Tanah Bumbu, Berkat, Sabtu (5/3) mengatakan pihak desa setempat memang meminta pihaknya untuk membasmi anjing liar tersebut.
“Tadi malam sudah kami laksanakan ternyata hasilnya sama tidak ada satu pun yang dapat, karena anjing di sana selalu memakan sisa makanan yang dibuang pihak penjual makanan ke sampah saja, jadi sulit untuk diracun,” ujar Berkat.
Berkat menyebut persoalan anjing liar ini juga sama terjadi pada kabupaten lain yang berkeliaran di kota-kota. Anjing liar hanya mau makan sisa makanan yang dibuang pihak pedagang atau warung makanan saja. Jadi sulit untuk diracun.
Selain itu, kata Berkat, pihak dinas pertanian juga kesulitan untuk melakukan pembasmian anjing liar karena terbentur dengan aturan.
“Susahnya sekarang ada edaran tidak boleh membunuh hewan dari penyayang hewan seluruh Indonesia dan ada ganjaran pidananya, jadi kami agak bingung juga,” tuturnya.
Berkat menuturkan bulan kemarin pihaknya melakukan pertemuan di Banjarmasin membahas anjing liar. Ternyata permasalahan bukan di Tanah Bumbu saja, melainkan di Banjar pun sama.
“Rencana kami akan mendatangkan pihak penyayang anjing dan Balai Veteriner Banjarbaru untuk menangani kasus anjing liar di sini,” tuturnya.
Sebelumnya, pihak Desa Kampung Baru, Kecamatan Kusan Hilir, mengimbau kepada warga agar lebih berhati-hati terhadap anjing liar.
Imbauan itu disampaikan Kepala Desa Kampung Baru, Andi S Jaya, menyusul kejadian warganya yang diserang gerombolan anjing liar saat melintas di kawasan Benteng dan Taman Makam Pahlawan Mattone, belum lama tadi.
“Kita imbau kepada warga untuk berhati-hati melintasi kawasan itu. Dan anak-anak kecil jangan ke benteng sendirian,” pinta Andi S Jaya.