Borneo Hits

Atap SDN Tinggiran Darat Batola Ambruk, Siswa Belajar di Ruang Kepala Sekolah

Kondisi bangunan SDN Tinggiran Darat di Desa Tinggiran Darat, Kecamatan Mekarsari, Barito Kuala (Batola) kian memprihatinkan. Setelah bertahun-tahun mengalami k

Featured-Image
Kondisi ruangan SDN Tinggiran Darat di Kecamatan Mekarsari yang berantakan akibat dijatuhi patahan atap. Foto: bakabar.com/Bastian

bakabar.com, MARABAHAN - Kondisi bangunan SDN Tinggiran Darat di Desa Tinggiran Darat, Kecamatan Mekarsari, Barito Kuala (Batola) kian memprihatinkan. Setelah bertahun-tahun mengalami kerusakan, atap sekolah akhirnya ambruk total di akhir Juli 2025 lalu.

Peristiwa tersebut memaksa pihak sekolah melakukan langkah darurat agar kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan.

Ruang kelas III dan IV yang rusak parah terpaksa dikosongkan sejak 2022. Murid kelas IV dipindahkan ke ruang kelas II, sementara siswa kelas II menempati perpustakaan, dan kelas III belajar di ruang kepala sekolah.

"Ruang kelas II sebenarnya juga terdampak kerusakan, tapi masih bisa dipakai dengan menambahkan tongkat penyangga di tengah ruangan," ungkap Kepala SDN Tinggiran Darat, Salafuddin, Selasa (23/9).

"Kami juga menginstruksikan siswa kelas IV yang menempati ruang kelas II untuk selalu waspada. Kalau mendengar suara mendengar seperti suara kayu akan patah, sebaiknya langsung keluar dari ruangan," imbuhnya.

Salah seorang siswa di kelas IV, Aldo Hermawan, mengaku kerap dihantui was-was dijatuhi patahan bangunan, "Terakhir berbunyi akan runtuh beberapa hari lalu ketika angin kencang," beber Aldo.

Akibat kerusakan bangunan, jumlah siswa di SDN Tinggiran Darat juga semakin menurun. Sebelum sekolah ini memiliki 76 siswa, tetapi sekarang tersisa 44 siswa yang terdaftar.

Rinciannya kelas I sebanyak 4 siswa, kelas II 11 siswa, kelas III 3 siswa, kelas IV 4 siswa, kelas V 13 siswa dan kelas IV 9 siswa.
Sementara sekolah terdekat yang dapat dijadikan alternatif oleh masyarakat setempat adalah Madrasah Ibtidaiyah (MIN) 7 Batola.
Selain mengubah susunan rombongan belajar, kerusakan bangunan membuat seremoni kenaikan kelas yang biasa mengundang orang tua siswa terpaksa tidak dilaksanakan.
Sebelum mengalami kerusakan, ruangan yang sama pernah direhab pertengahan 2018 lalu. Perbaikan meliputi atap, dinding, dan pemasangan keramik lantai.

Namun perbaikan atap tidak dilakukan total, karena masih menggunakan sebagian kayu lama yang dinilai masih cukup kuat.
"Berdasarkan informasi terakhir, usulan perbaikan sudah masuk ke Dinas Pendidikan Batola. Tinggal menunggu waktu pelaksanaan pekerjaan," tukas Salafuddin.

"Selain rehab tiga ruangan kelas, kami juga masih menunggu peninggian halaman yang sudah diukur oleh pihak terkait," sambungnya.

Sementara ketika dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Disdik Batola, Lulut Widiyanto Putro, melalui Kasi Sarana Prasarana Sekolah Dasar (SD), Jarkasi, membenarkan perihal rencana tersebut. Sebagai konsultan perencana, telah ditunjuk CV Rohana Sultarindo.

"Segera dikerjakan dalam tahun anggaran 2025. InsyaAllah Oktober 2025 sudah perencanaan," jelas Jarkasi.

Editor


Komentar
Banner
Banner