bakabar.com, JAKARTA - “Lo rese kalau lagi mabuk.” Begitu cuit warganet mengomentari kelakuan Ardhito Pramono yang diduga menimbulkan kerusuhan di sebuah kelab malam di Malang, Jawa Timur.
Respons yang demikian bermula ketika @astepgang_ mengunggah ulang Instagram Story Ardhito di Twitter. Penyanyi berusia 27 tahun itu menceritakan pengalaman tidak enak yang didapat saat berkunjung ke sebuah kelab.
“Buat anak Jakarta atau yang di Malang sekalipun, jangan pernah ke sembarang bar di Malang. Karena sebagai sesama seniman, pelaku seni di sana ga diizinkan buat punya kolaboratif. Menurut gue katro,” tulis Ardhito.
Mengunggah ulang tulisan itu, akun @astepgang_ mengungkapkan bahwa Ardhito lah yang justru berulah. Dia dikabarkan bertindak seenaknya di sana, bahkan mengaku sebagai anak politikus Pramono Anung.
“Mabuk masuk loteng ga reservasi minta sofa sedangkan loteng full bilang 'gatau gue anak Pramono Anung. Gatau gue ini Ardhito Pramono’. Security kita gatau Ardhito Pramono pak,” cuit akun tersebut.
Beberapa netizen mengaku mengetahui kejadian itu. Mereka bahkan menyebut ada tindakan Ardhito yang memancing keributan. Salah satunya, sebagaimana yang diungkapkan seorang warganet, “Request lagu gak diturutin kok lempar gelas? Kasian kawan ane ngab.”
Benarkah Mabuk Pengaruhi Kelakuan Seseorang?
Ungkapan seperti “resek saat mabuk” agaknya sudah tak asing bagi pecinta dunia malam. Berembus pula asumsi yang mengatakan bahwa kelakukan seseorang bisa berubah saat dirinya berada di bawah pengaruh alkohol.
Secara medis, mabuk memang bisa membuat seseorang kehilangan ingatan sementara. Kondisi yang disebut blackout ini biasanya terjadi saat mengonsumsi alkohol berlebihan.
National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA) menyebut alkohol mengganggu perkembangan memori yang baru pada otak. Ini berarti, apapun yang terjadi selama minum bakal terlupa, sementara kejadian sebelumnya masih terekam dalam otak.
Studi oleh Duke University menjelaskan kondisi blackout terjadi karena alkohol memengaruhi memori jangka pendek dengan memperlambat cara saraf berkomunikasi satu sama lain pada bagian otak yang disebut hipokampus.
Hipokampus memainkan peran penting dalam membentuk dan memelihara ingatan. Ketika aktivitas saraf normal melambat, kehilangan memori jangka pendek dapat terjadi.
Selain hilang ingatan sementara, orang mabuk juga cenderung berbicara lebih jujur ketimbang saat sadar. Ini dikarenakan alkohol membuat emosi tidak stabil, sehingga orang itu juga bakal kehilangan kemampuan koordinasinya.
Boleh jadi, orang tersebut mampu mengendalikan dan menutupi emosinya di depan orang lain secara sadar. Namun, saat kadar alkohol meningkat di dalam darah, hal-hal yang dikendalikan tadi menjadi ‘bubar’ dan tidak terkontrol lagi.