Religi

Arab Saudi Gelar Serentak Salat Gerhana Matahari

Arab Saudi menggelar salat gerhana matahari serentak pada Selasa (25/10) 16:02 waktu Makkah.

Featured-Image
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin. Foto-pexels.com

bakabar.com, JEDDAH - Arab Saudi menggelar salat gerhana matahari serentak pada Selasa (25/10) 16:02 waktu Makkah.

Secara nasional, seluruh Arab Saudi menyaksikan gerhana matahari parsial di semua tahapannya, tetapi dalam derajat yang berbeda-beda. Bagian tengah, timur laut dan timur Kerajaan memiliki tingkat gerhana yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.

Gerhana matahari parsial terlihat di sebagian besar dunia Arab, Eropa, Asia Barat dan Afrika timur laut. Itu adalah gerhana kedua dan terakhir tahun ini.

Salat dan khutbah gerhana matahari (sholat kusyuf) dilaksanakan di Masjidil Haram Makkah oleh Syekh Bandar Baleelah pada pukul 13.45 WIB.

Salat Gerhana matahari juga diselenggarakan di sebagian besar masjid-masjid di Kerajaan sebagaimana sunnah Nabi Muhammad SAW.

Kepala Masyarakat Astronomi Jeddah, Majid Abu Zahira mengatakan bahwa gerhana matahari sebagian terjadi ketika hanya sebagian dari matahari yang tertutup oleh bulan, sehingga tampak seolah-olah sebagian telah hilang.

“Selama gerhana seperti itu, semi-bayangan bulan melewati kita, di mana diameter matahari yang tampak akan 0,6 persen lebih besar dari rata-rata, dan bulan hanya akan empat hari sebelum perigee, yang akan membuatnya relatif besar di puncak besar gerhana, tetapi ini tidak memiliki efek nyata pada gerhana ini karena merupakan gerhana parsial,” jelasnya dilansir CNN Indonesia yang mengutip Arab News, Rabu (26/10).

Mufti Agung Kerajaan Sheikh Abdulaziz Bin Abdullah Al-Sheikh, menegaskan sholat gerhana adalah ibadah Sunnah yang dianjurkan.

Gerhana diamati di Kerajaan dengan perkiraan waktu dan derajat yang cocok, dimulai dengan Jeddah, di mana gerhana sebagian berlangsung selama dua jam, enam menit, mulai pukul 13.32. Mencapai puncak terbesarnya pada pukul 14.38, dengan persentase dari 21,5, dan berakhir pada 15:38.

Gerhana sebagian Makkah berlangsung selama dua jam tujuh menit mulai pukul 13.33. Puncak tertingginya terjadi pada pukul 14.39 dengan persentase 22,1 dan berakhir pada pukul 15.40.

Di Madinah, gerhana sebagian berlangsung selama dua jam, 13 menit, dimulai pada 13:24, dan mencapai cakupan terbesarnya pada 14:33 dengan persentase 27,1, berakhir pada 15:37.

Sedangkan untuk Riyadh, gerhana sebagian berlangsung selama dua jam, 15 menit, dimulai pada pukul 13.32 dan berakhir pada pukul 15.42 dengan persentase 33. Puncak tertingginya terjadi pada pukul 14.42.

Abu Zahira mengatakan bahwa gerhana juga sebagian diamati di ibu kota Arab, termasuk di Abu Dhabi dengan cakupan 37,1 persen, Kairo dengan 25,7, Manama 38,8, Doha 37,5, Kuwait 43 dan Muscat 36,4.

Yerusalem juga mencatat cakupan 33,6 persen, Amman 34,8, Sanaa 14,6, Baghdad 46,3, Damaskus 37,6, Beirut 37,1, Tripoli 5,1, Khartoum 6.0, Tunis 6.1 dan kota Djibouti 7.6.

Namun, gerhana tidak terlihat di ibu kota Arab lainnya, termasuk Aljir, Rabat, Nouakchott, Moroni dan Mogadishu.

Gerhana matahari sebagian akan diikuti gerhana bulan total dua pekan kemudian pada 8 November. Ini akan terlihat dari pantai barat Amerika Serikat, Australia dan Asia Tenggara, tetapi tidak di dunia Arab.

Sementara itu, masjid-masjid di Dubai juga dilaporkan menggelar sholat gerhana. Pelaksanaan sholat dilakukan sekitar pukul 15.45 waktu setempat, segera setelah selesai sholat Ashar. Adapun pengumuman tersebut disampaikan oleh Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal (IACAD) di Dubai.

Sholat gerhana dalam Islam dilakukan pada saat terjadinya gerhana, baik itu gerhana matahari maupun gerhana bulan. Ibadah ini merupakan doa yang unik, karena terdiri dari dua gerakan rukuk (bukan rukukan tunggal biasa) dan dua bacaan Alquran sambil berdiri, di masing-masing dari dua unit doa.

Gerhana matahari parsial yang terlihat di UEA akan berlangsung selama lebih dari dua jam, mulai dari 14:41 dan berakhir pada 16:54 waktu setempat. Adapun puncaknya diperkirakan terjadi pada pukul 15.51.

Sebelumnya semerintah setempat mengimbau penduduk UEA untuk berhati-hati saat akan melihat gerhana matahari parsial kedua tahun ini. CEO Grup Astronomi Dubai Hasan Al Hariri menyebut paparan tontonan langit dengan mata telanjang dapat membahayakan.

Editor


Komentar
Banner
Banner