bakabar.com, SAMARINDA – Alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kaltim 2019 diperkirakan mencapai Rp12 triliun lebih. Kondisi APBD tahun ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang terus mengalami penurunan.
Namun, menurut Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, jika dana APBD dibagi habis dengan jumlah penduduk Kaltim sebanyak 3,5 juta jiwa, maka satu orang mendapat tak lebih Rp3,4 juta per tahun.
Baca Juga: 17 April Libur Nasional, Wagub Hadi: Bukan untuk Berwisata tapi Nyoblos
Menurutnya, uang senilai itu dalam setahun tidak menjamin kehidupan layak apalagi sejahtera. “Masyarakat sangat kekurangan dengan biaya hidup sebesar itu,” jelas Hadi, seperti dikutip bakabar.com dari laman resmi Pemprov Kaltim, Selasa (16/4).
Tidak mungkin dana APBD sebesar apapun jumlahnya oleh pemerintah akan dibagi habis kepada penduduk Kaltim. Sebab dana APBD, ungkap Wagub, harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan yang merata di seluruh daerah di Kaltim.
Karenanya, Pemerintah dituntut bekerja keras. Untuk memastikan dana digunakan tepat sasaran sesuai prioritas dan memiliki multiplayer effect untuk kesejahteraan dan pembangunan.
“Jadi jangan berpikir dana APBD meningkat dan besar. Terus bisa dibagi-bagi begitu saja. Tanpa ada perhitungan dan kebijakan Pemerintah,” jelas Hadi.
Selain itu, dana APBD yang masih terbilang kecil untuk membangun Benua Etam yang luas dengan sepuluh kabupaten dan kota tentu memerlukan dukungan semua pihak, terutama pihak swasta.
“Kami sudah menetapkan visi misi Kaltim lima tahun ke depan. Optimis anggaran terus meningkat. Tapi peran dan keterlibatan pihak swasta ikut menentukan keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” ungkap Hadi Mulyadi.
Baca Juga: Hore!! Penerbangan Langsung ke Maratua Bakal Bertambah
Editor: Fariz F
