bakabar.com, MARABAHAN - Menjelang hari akhir kepemimpinan Bupati Hj Noormiliyani AS dan Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Pemkab Barito Kuala mencanangkan kenaikan 62,23 persen dalam APBD 2023.
Kenaikan tersebut disampaikan dalam Rancangan Peraturan Daerah APBD 2023 oleh Rahmadian Noor melalui rapat paripurna bersama DPRD Batola, Senin (31/10).
"Dengan spesifikasi muatan substansi perencanaan anggaran yang meliputi anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan, APBD 2023 diusulkan sebesar Rp886.149.136.776," papar Rahmadian Noor.
Untuk sementara nilai anggaran dalam rancangan APBD tersebut bertambah sebesar Rp 551.484.087.180, sehingga menjadi Rp1.437.633.223.956,00 atau naik sebesar 62,23 persen.
Secara khusus dalam rancangan APBD Batola 2023, anggaran pembiayaan tetap memfokuskan dana pinjaman tanpa bunga untuk keperluan pembelian pupuk bersubsidi petani, serta penyertaan modal daerah kepada Bank Kalsel.
"Namun demikian, anggaran pendapatan dan belanja dalam rancangan APBD 2023 masih akan berubah secara dinamis, mengingat nilai anggaran pendapatan daerah, khususnya dana-dana perimbangan, belum mendapatkan legalitas," jelas Rahmadian Noor.
Legalitas dimaksud baru didapat dari Kementerian Keuangan, setelah Raperda APBD 2023 disusun dan disampaikan kepada DPRD Batola.
"Dengan demikian, nilai pendapatan dan penggunaan belanja dari dana transfer masih bersifat perkiraan. Bahkan nilai DAK dan Dana Desa belum diperhitungkan masuk dalam struktur anggaran dalam rancangan APBD," urai Rahmadian Noor.
Pun petunjuk penggunaan DAK yang bersifat earmark, belum seluruhnya diterima. Kondisi ini dapat diartikan bahwa dalam kurun waktu proses lanjut penyusunan APBD, masih dimungkinkan perubahan program, hingga alokasi anggaran.
Sementara berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Batola 2023, anggaran pendapatan sebesar Rp 818.149.136.776.
Sedangkan anggaran belanja Rp870.649.136.776, sehingga menyebabkan defisit mencapai Rp52.500.000.000.
Selanjutnya penerimaan pembiayaan sebesar Rp68.000.000.000, dan pengeluaran pembiayaan adalah mencapai Rp15.500.000.000, sehingga pembiayaan netto mencapai nilai Rp52.500.000.000.