bakabar.com, PULANG PISAU – Antrean panjang tak dapat dihindari di lokasi banjir Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah, Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Selasa (14/9).
Ketinggian air yang sulit dilewati kendaraan roda empat dan dua, memaksa pengendara menghentikan kendaraannya.
Namun, sejumlah pengendara roda empat nekat menerobos melewati banjir. Di sisi lain, pengendara yang lewat menggunakan jasa kelotok dengan tarif Rp 70 ribu.
Banjir sendiri tidak menunjukkan surut. Bahkan sejak awal September 2021 tadi, ketinggian air nampak naik.
Memasuki titik banjir, sejumlah petugas dari tim gabungan TNI-Polri dan Pemkab Pulang Pisau, terpaksa melakukan sistem buka tutup, agar arus lalu lintas bisa terkendali.
Saat ini banyak pengendara roda dua dan roda empat yang memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Akibatnya kemacetan cukup panjang hingga 3 kilometer.
Kapolsek Katingan Tengah, Iptu Rozikin mengatakan banjir yang menggenangi ruas Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah di Bukit Rawi, rata-rata sudah mencapai lutut orang dewasa.
“Untuk titik banjir yang berbahaya dilalui oleh kendaraan roda empat dan angkutan logistik ada sepanjang 300 meter dengan kedalaman mencapai 1 meter. Ini sangat rentan (angkutan) terbalik jika tidak berhati-hati,” ujarnya.
Sementara itu upaya pemerintah mengatasi masalah banjir tahunan di daerah ini, masih dalam tahap pengerjaan. Yakni melalui proyek pembangunan jembatan layang yang direncanakan akan selesai pada Tahun 2022 mendatang.