Karhutla Kalsel

Antisipasi Karhutla di Kalsel, KLHK Gandeng Sejumlah Pihak Terkait

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri mengungkapkan telah menggandeng sejumlah pihak untuk mengantisipasi karhutla di Kalsel.

Featured-Image
Api membakar lahan di Cempaka Banjarbaru. Foto-tangkapan layar

bakabar.com, JAKARTA - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri mengungkapkan pihaknya menggandeng sejumlah pihak untuk ikut mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalimantan Selatan.

KLHK telah berkoordinasi dan berkomunikasi intensif dengan sejumlah pihak terkait, mulai dari tingkat pemerintah pusat, daerah, hingga ke tingkat tapak terkait pengendalian karhutla.

Selain itu, KLHK juga menggalakkan patroli mandiri yang dilakukan oleh Manggala Agni yang berfokus pada kegiatan di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Selain patroli mandiri, Manggala Agni aktif menggelar patroli terpadu, melibatkan sejumlah instansi terkait. Patroli terpadu terdiri dari Masyarakat Peduli Api (MPA), tokoh masyarakat, hingga TNI dan Polri.

Baca Juga: Karhutla Mengganas di Banjarbaru, Kalsel

Sejauh ini, sejak titik api terpantau di Kalsel, Manggala Agni telah melakukan patroli terpadu sebanyak dua tahap.

"Sampai saat ini telah dilaksanakan patroli terpadu di Kalimantan Selatan sebanyak 2 tahap. Tahap I dengan 10 posko desa, dan tahap II dengan 14 posko desa," ujar Thomas kepada bakabar.com, Selasa (5/9).

Sementara untuk patroli mandiri, KLHK telah melaksanakannya sejak April 2023 yang menjangkau Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Banjar, Barito Kuala, balangan, Kota Baru dan Hulu Sungai Selatan.

Tak hanya itu, KLHK juga memberikan penyadaran untuk pencegahan karhutla melalui sosialisasi dan kampanye kepada masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan berbagai media, termasuk media sosial.

Baca Juga: BPBD Banjarmasin Waspadai Dua Wilayah Rawan Karhutla

Hal lainnya, melakukan verifikasi lapangan untuk membuktikan ada tidaknya titik api di lokasi tertentu. "Melakukan verifikasi lapangan atau groundcheck hotspot yang terpantau dan peningkatan peran serta masyarakat melalui aktivasi kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA)," ujarnya.

Selanjutnya, ujar Thomas, pihaknga juga melakukan rekayasa cuaca melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Hal itu dilakukan sebagai upaya pembasahan lahan untuk menurunkan potensi karhutla.

"Pelaksanaan operasi TMC di Kalimantan Selatan telah dilaksanakan pada 7 - 28 Juli 2023 dengan total 15 sortie yang mampu menjangkau Kota Banjar Baru, kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Balangan, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, dan Tanah Laut," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner