bakabar.com, KANDANGAN – Mengantisipasi bencana virus corona, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, angin kencang atau puting beliung hingga longsor, BPBD Hulu Sungai Selatan (HSS) mendirikan posko induk, Selasa (24/8).
Pos komando siaga bencana ini melibatkan TNI-Polri, Satpol PP dan Damkar, Dinas Kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI), Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari), Kerukunan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) sampai potensi SAR daerah.
Kepala Pelaksana BPBD HSS, Syamsudin, mengatakan posko siaga bencana akan diefektifkan susuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat.
“Dilaksanakan sejak 19 Agustus hingga 17 Oktober 2021, dan petugas siaga 24 jam secara bergantian,” kata Syamsudin.
Selain itu, posko siaga bencana pada 11 kecamatan wilayah Kabupaten HSS juga diefektifkan khususnya untuk menekan penyebaran Covid-19.
Bumi Rakat Mufakat sendiri saat ini masih berstatus siaga darurat bencana karhutla dari 1 Juli sampai 31 Oktober 2021, empat kecamatan merupakan wilayah rawan dan menjadi perhatian.
Penetapan itu bukan tanpa alasan, sebab titik api atau hot spot karhutla sudah mulai bermunculan.
“Sudah dibangun Posko Kecamatan Daha Selatan, Utara dan Barat serta Kecamatan Kalumpang,” ujarnya.
BPBD HSS telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Camat dan dinas terkait serta perusahaan tambang dan sawit untuk melakukan sosialisasi dan pemasangan spanduk larangan membakar lahan dan hutan.
Seluruh lapisan masyarakat diimbau supaya ketika membuka lahan pertanian jangan dengan membakar lahan, apalagi sudah ada sanksi pidana dengan penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.
Syamsudin berpesan, bagi warga yang mengetahui ada titik api atau memerlukan bantuan lainnya dapat menghubungi call emergency Posko Kabupaten HSS di nomor 08115400868.