Ilustrasi skincare anti pollution. Foto: Ridofranz/istock photo
bakabar.com, JAKARTA – Tingkat polusi udara yang tinggi sering disebut berpengaruh pada kulit. Perawatan kulit dengan skincare anti polusi bisa jadi jalan keluarnya.
Seperti kebanyakan tren kecantikan terkemuka di dunia, fenomena "perawatan kulit anti polusi" pertama kali muncul di wilayah Asia.
Ini mungkin disebabkan oleh tingkat polusi udara yang mencengangkan, terutama di Jakarta yang saat ini menjadi sorotan karena kualitas udara yang buruk.
Melansir Healthline (15/9), sejumlah penelitian telah menghubungkan polusi dengan kondisi kulit termasuk gatal-gatal, jerawat, penuaan kulit dini, dan kondisi peradangan kulit seperti eksim.
“Penyerapan polutan oleh kulit dilaporkan serupa dengan penyerapan setelah terhirup, itu berarti tingkat polutan yang masuk ke tubuh kita melalui kulit sama dengan yang terjadi melalui menghirup bahan kimia berbahaya ini,” kata Dr. Adam Mamelak, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Austin, Texas, dikutip dari Healtline.
“Tubuh biasanya dapat menjaga keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas. Namun, faktor eksternal, seperti polusi atau radiasi ultraviolet (UV), dapat menyebabkan ketidakseimbangan,” ujar Dr. Kellie Reed, dokter kulit bersertifikat di Westlake Dermatology di Austin, Texas.
Hal ini menyebabkan peradangan dan merusak pelindung kulit. Polusi lingkungan telah terbukti berkontribusi terhadap kerusakan kulit yang menyebabkan penuaan, termasuk bintik matahari dan kerutan, serta hilangnya kelembapan, tambah Reed.
“Penelitian yang lebih komprehensif perlu dilakukan, namun secara keseluruhan, gejala penyakit kulit inflamasi kronis seperti jerawat dan dermatitis atopik (eksim) tampak memburuk ketika orang terpapar pada tingkat polusi yang tinggi,” imbuh Reed.