bakabar.com, JAKARTA - Anies Baswedan menyebut selama ini sistem pendanaan partai politik tak pernah diperbaiki.
Menurutnya, hal inilah yang bikin partai politik gerliya mencari pendanaan sehingga sulit untuk transparan kepada publik.
"Sebagian anak muda menilai politik itu kotor dan penuh intrik,' kata Anies dalam acara Youth Summit IDEA Fest 2023, di Jakarta Conventional Center, Sabtu (30/9).
Menurut Anies, salah satu penyebab kompetisi politik tidak fair karena lemahnya kebijakan pendanaan partai politik.
"Menurut hemat kami, salah satu (persoalan) prinsip adalah political party finnancing. Karena kita tidak mereform itu. Mengoperasikan orgnisasi politik itu tidak direform bagaimana kita membiayainya," ujar Anies.
Baca Juga: Anies Tak Setuju dengan Politisi yang Harus Balikin Modal saat Berkuasa
Ia mengatakan ketiadaan regulasi pendanaan ini menyebabkan orang-orang di parpol harus membiayiai dirinya sendiri.
"Apa yang terjadi? APBD dan APBN dimana-mana, baik itu di DPRD dan DPR RI. Kemudian kita lihat ini semua harus mencari kegiatan-kegiatan yang mungkin memberikan return, dan selalu ada potensi dimana ruang untuk fundrising itu tidak terbuka," pungkasnya.
Anies menyebut sudah banyak negara yang juga dalam proses demokratisasi seperti punya kebijakan pendanaan partai politik. Kini tinggal pilih apakah Indonesia mau menyusul atau tetap jalan di tempat.
"Tinggal apakah Indonesia mau melakukannya atau tidak," ucapnya.
Baca Juga: Mahasiswa Sumbar Curhat ke Ganjar Soal Tanah Dikuasai Asing dan Aseng
Kendati demikian, Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini menilai kebijakaan pendanaan partai politik sangat mendesak untuk dilakukan.
"Bila itu dikerjakan insyaallah proses politik kita jauh lebih sehat ke depannya," katanya.