bakabar.com, BATULICIN – Dalam beberapa tahun terakhir, Pantai Angsana di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) telah menjadi salah satu ikon wisata di Bumi Bersujud.
Objek wisata ini tak hanya menawarkan view pantai yang bagus, tetapi juga terumbu karangnya yang indah. Para penggemar snorkeling pun bisa melakukan hobinya dengan asyik di laut Angsana.
Pada Sabtu (2/3/2019) kemarin, sejumlah komunitas pemancing menggelar even Angsana Fishing Tournamen 2019.
Even yang digelar 4 mil dari bibir Pantai Angsana diikuti 94 tim dari Kalbar, Kalteng, Kaltim, dan Kalsel. Dari Kalsel, peserta juga datang dari Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, dan tentu saja tim pemancing dari Tanbu.
Baca Juga:Tiap Malam, Disdukpencapil Tanbu Cetak 800 E-KTP
“Selain untuk ajang silaturahmi, even ini juga sekaligus untuk mempromosikan objek wisata bahari,” ujar Ketua Angsana Fishing Tournamen 2019, Roni, Minggu (3/3/2019).
Angsana Fishing Tournamen 2019 mempertandingkan sejumlah kategori di antaranya kategori umum dan kategori spesies.
Untuk kategori spesies, peserta lomba diberi pilihan untuk berburu ikan giant travelly, tenggiri, kerapu, kanake, lamun-lamun, talang talang, hingga kakap.
Peserta yang terdiri dari 5 orang dalam satu tim boleh menggunakan banyak teknik memancing, dari teknik casting, popping, jingging, button fishing.
Roni menilai, even ini dapat membantu memajukan dunia kepariwisataan di Bumi Bersujud.
Oleh karena itu, ia berharap Angsana Fishing Tournamen dapat terus didukung oleh pemerintah daerah dan pihak swasta.
Pada even ini, peserta mulai dilepas secara simbolis pada pukul 13.30 wita. Penentuan pemenang akan diumumkan pada Minggu, pukul 11.00 wita.
Sayyid Ismail Khollil Alaydrus, yang dikenal hobi memancing menyebut Angsana Fishing Tournamen 2019 harus menjadi even rutin tahunan. Ia mengatakan turnamen itu menyentuh ke aegala aspek, baik sosial maupun ekonomi.
“Contohnya, para nelayan juga ikut merasakan dampak positifnya, karena kapal mereka disewa selama turnamen. Pengusaha penginapan juga ikut untung,” kata anggota DPRD Tanbu itu.
Reporter: Puja Mandela
Editor: Syarif