Tak Berkategori

Angkot di Kabupaten Banjar Nasibnya Kini, Makin Terpuruk Bersaing dengan Angkutan Online

apahabar.com, MARTAPURA – Masa kejayaan sopir angkutan kota (Angkot) di Martapura, Kabupaten Banjar tidak sejaya belasan…

Featured-Image
Puluhan Angkot Parkir di Terminal Martapura Menunggu Penumpang. Sabtu(22/12) siang. Foto-apahabar.com/Reza

bakabar.com, MARTAPURA - Masa kejayaan sopir angkutan kota (Angkot) di Martapura, Kabupaten Banjar tidak sejaya belasan tahun lalu. Pasalnya, akhir-akhir ini jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkot di Martapura semakin jauh berkurang.

Kondisi tersebut seperti terlihat di Terminal Belauran Jalan A Yani Km 40 Martapura Kabupaten Banjar, Sabtu (22/12/2018) siang. Sedikitnya puluhan angkot sedang parkir di terminal yang ada di Kota Martapura, terdiri dari angkutan kota dan angkutan pedesaan dengan sopir lagi duduk menunggu Penumpang.

Hamid (40) seorang warga Martapura adalah sopir Angkot rute Banjarbaru – Liang Anggang. Mengungkapkan sangat jauh berkurangnya jumlah penumpang saat ini.

img

kiri Hamid (40) kanan Isar (45) sopir Angkot rute Banjarbaru – Lianganggang memperlihatkan uang hasil menarik penumpang kepada wartawan. Foto – bakabar.com/Reza

“Rata-rata mobil angkot yang ada disini bukan milik sendiri, tapi milik bos. Jadi kami setiap hari harus membayar setoran kepada pemilik Angkot, sedangkan pendapatan saat ini jauh menurun, Sudah setengah hari, saya baru dapat Rp25 ribu, padahal, dulu jam segini atau sekitar pukul 13.00 Wita bisa dapat 100 Ribu,” Kata dia kepada Wartawan Apahabar.com.

Baca Juga: Tiga ABG Mabuk Hajar Dua Tukang Ojek Online

Dikatakan Hamid, tadi dia habis narik penumpang dari terminal ke Liang Anggang membawa penumpang dari Martapura, dan Banjarbaru. Namun, kembali dari Liang Anggang pulangnya kosong atau tidak ada penumpang.

Selain Hamid, salah satu sopir Angkot bernama Isar (45) Juga mengeluhkan sepinya penumpang saat ini, dia juga mengangkut penumpang rute Banjarbaru – Liang Anggang. Dituturkannya, bahwa dulu pukul 13.00-14.00 wita dirinya sudah bisa mendapatkan uang Rp100 ribu sampai Rp200 ribu, sekarang sudah tidak bisa lagi karena persaingan dengan transportasi online yang juga marak saat ini.

“Inginkan seperti dulu, besar harapan saya dan kawan-kawan sopir yang ada di sini, adanya kebijakan dari pemerintah atau dinas terkait agar bisa membantu, mencarikan solusi, kesejahteraan sopir Angkot seperti kami,” pungkasnya.

Seperti diketahui bersama dengan hadirnya layanan transportasi online memberikan kemudahan bagi masyarakat umum pengguna jasa anggkutan, namun kondisi itu berbanding terbalik dengan kesejahteraan dan nasib sopir Angkot yang semakin sepi penumpang.

Baca Juga: Dua Bocah TK Banjarbaru Tenggelam di Lubang Bekas Galian, Polisi: Musibah

Reporter : Reza RifaniEditor : Aprianoor



Komentar
Banner
Banner