bakabar.com, PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kota Palangka Raya Tantawi Jauhari mengimbau masyarakat di kota ini agar mewaspadai beredarnya ujaran kebencian selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Selama pilkada kerap terjadi saling menjelek-jelekkan antarpendukung di media sosial dan itu harus dipahami oleh masyarakat," kata Tantawi di Palangka Raya, Selasa (10/9/2024).
Menurut dia, di dalam proses pemilihan ada saja kelompok masyarakat yang tidak suka dengan sosok bakal calon kepala daerah. ‘’Itu biasa terjadi di pilkada,’’ ujarnya.
Saling menjelekkan, imbuh Tantawi, sebenarnya bisa masuk dalam ujaran kebencian dan merupakan perbuatan tindak pidana. ‘’Bahkan pelakunya bisa diberikan hukuman kurungan badan,’’ ujarnya, melansir Antara.
Untuk itu, legislator Palangka Raya ini mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing dengan berbagai ujaran yang disampaikan oknum-oknum tidak bertanggungjawab, untuk ikut menjelek-jelekkan salah satu bakal pasangan calon.
"Sewajarnya sajalah. Jangan sampai kebencian atau ketidaksukaan kita kepada bacalon membuat kita mengeluarkan pernyataan atau tindakan yang dapat dikategori sebagai penghinaan atau pencemaran nama baik, karena itu tindak pidana," ucapnya.
Terlebih, lanjut Tantawi, saat ini KPU belum menetapkan pasangan calon yang dinyatakan lolos sehingga masyarakat disarankan agar dapat mencari tahu latar belakang masing-masing bakal pasangan calon yang telah mendaftar.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat nantinya dapat memilih calon-calon kepala daerah yang dinilai sesuai dengan hati nurani dan yang diyakini dapat membawa perubahan pada Kota Palangka Raya.
"Mengenali masing-masing bakal pasangan calon itu sangat penting, karena kan kita harus tahu dia ini calon pemimpin yang seperti apa dan sebagainya," ujarnya.
Tantawi juga meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat segera melaporkan ke kepolisian ketika adanya ujaran kebencian yang beredar di media sosial.
Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat turut serta dalam menjaga Pilkada yang aman dan nyaman di Kota Palangka Raya sehingga masyarakat dapat menjalani pesta demokrasi dengan sukacita.(*)
"Kita ini ingin pesta demokrasi yang tentunya menyejukkan, tidak ada gesekan antar satu dan lainnya. Jadi saya harapkan masyarakat dapat terlibat untuk mencegah adanya potensi-potensi yang dapat memperkeruh suasana," demikian Tantawi.(*)