Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Besi, Perempuan Paling Rentan Mengalami

Anemia defisiensi besi bisa terjadi pada siapa saja. Tapi perempuan paling banyak mengalami.

Featured-Image
Wanita cenderung terkena anemia defisiensi besi. Foto: asiavision/istock photo

bakabar.com, JAKARTA – Anemia defisiensi besi bisa terjadi pada siapa saja. Tapi perempuan paling banyak mengalami. 

Jenis anemia ini disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh, yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah yang sehat.

Melansir Mayo Clinic, salah satu faktor yang membuat perempuan lebih rentan terkena anemia defisiensi besi adalah menstruasi. Saat menstruasi, perempuan mengalami perdarahan bulanan.

Jika perdarahan ini berlangsung lama atau berintensitas tinggi, tubuh dapat kehilangan zat besi yang penting.

Baca Juga: Cinderella Complex Syndrome, Ketika Perempuan Tak Bisa Independen

Menstruasi, Hamil dan Faktor Lain Mempengaruhi

Ibu hamil memiliki risiko terkena anemia kekurangan zat besi. Foto: weerayut chaiwanna/istock photo
Ibu hamil memiliki risiko terkena anemia kekurangan zat besi. Foto: weerayut chaiwanna/istock photo

Tak hanya itu, perempuan hamil juga memiliki risiko lebih tinggi terkena anemia defisiensi besi. Ini karena tubuh mereka perlu menyediakan zat besi untuk meningkatkan volume darah yang diperlukan oleh ibu hamil dan hemoglobin yang diperlukan untuk perkembangan janin.

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi secara memadai.

Selain menstruasi dan kehamilan, perempuan memiliki potensi lebih besar untuk terjena anemia defisiensi besi. Dikutip dari Mayo Clinci, berikut beberapa faktor penyebabnya: 

Kekurangan Darah
Ketika sel darah merah pecah, zat besi di dalamnya umumnya digunakan kembali untuk membentuk sel darah merah baru. Namun, jika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah secara signifikan, zat besi dalam tubuh akan menurun.

Kondisi menstruasi mempengaruhi kekurangan darah setiap bulannya yang bisa menyebabkan anemia. Foto: satjawat boontaoataweepol/istock photo
Kondisi menstruasi mempengaruhi kekurangan darah setiap bulannya yang bisa menyebabkan anemia. Foto: satjawat boontaoataweepol/istock photo

Baca Juga: Cinderella Complex Syndrome, Ketika Perempuan Tak Bisa Independen

Jika pasokan zat besi tidak mencukupi untuk pembentukan sel darah merah baru, anemia semakin parah. Menstruasi yang berkepanjangan pada wanita bisa menyebabkan penurunan drastis zat besi dalam tubuh akibat kehilangan darah yang signifikan.

Gangguan Penyerapan Zat Besi oleh Tubuh
Anemia ini terjadi jika tubuh tidak mampu menyerap zat besi dengan baik, bahkan jika zat besi dikonsumsi dalam makanan. Ini bisa disebabkan oleh obat yang mengurangi asam lambung, yang memengaruhi penyerapan zat besi.

Operasi pengangkatan sebagian usus juga bisa mengurangi kemampuan tubuh menyerap zat besi dan nutrisi lainnya. Ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi juga bisa menjadi gejala penyakit celiac atau Crohn.

Kurang Asupan Zat Besi
Kekurangan konsumsi makanan yang mengandung zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Zat besi dibutuhkan untuk membuat hemoglobin, komponen utama sel darah merah. Jika tubuh mengalami anemia defisiensi besi, pasokan hemoglobin dalam sel darah merah berkurang.

Ilustrasi daging mentah (Foto: iStockphoto)
Daging merah kaya akan zat besi (Foto: iStockphoto)


Hemoglobin penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan dapat membantu mengatasi kondisi ini.

Disarankan untuk mengonsumsi makanan tersebut bersamaan dengan makanan atau minuman yang mengandung vitamin C, seperti sari buah jeruk, karena vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Editor


Komentar
Banner
Banner