bakabar.com, JAKARTA - Temuan Jasad remaja inisial CHR (16) yang jenazahnya terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, hingga kini masih dalam penyelidikan petugas kepolisian.
Fakta yang terbaru hasil autopsi hingga kini diketahui korban terbakar saat masih dalam keadaan hidup.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto membenarkan pihak RS Polri yang melakukan proses autopsi menemukan fakta tersebut.
"Korban terbakar masih hidup," ujar Hariyanto dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/9).
Baca Juga: Olah TKP Mayat Remaja Terbakar di Lanud Halim, Polisi: Ada Bau Bensin
Hariyanto menegaskan hingga kini pihak penyidik masih bekerja keras untuk mengungkap kasus tersebut.
"Dibakar atau membakar diri, nanti penyidik yang menyidik," ujarnya.
Hasil Autopsi RS Polri terhadao jasad korban juga diketahui sebelum tewas, korban menghirup udara hasil pembakaran, lantaran tubuhnya yang terbakar, hal terbukti dari adanya temuan jelaga, atau zat arang, yang di rongga pernapasan korban.
"Saat kita lihat cela nafasnya ada jelaga, di sana. Artinya, sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu, jadi ada di rongga pernafasannya," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Temukan Luka Bacok di Tubuh Mayat Terbakar di Lanud Halim
Polisi pun penyelidiki kenapa jenazah korban bisa terbakar.
"Saya nggak tahu (disulut bensin), jadi yang jelas ada luka bakar yang cukup parah mengenai sekujur tubuh, tapi ada juga perlukaan karena benda tajam," ujarnya.
Sebelumnya, remaja yang merupakan anak pamen TNI AU tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma pada Minggu 24 September 2023, berawal dari laporan kebakaran.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata mengatakan penyelidikan terus dilakukan bahkan memeriksa pesan masuk yang ada di akun game yang dimainkan korban.
Baca Juga: Polisi Temukan Sebilah Pisau di Samping Mayat Terbakar di Lanud Halim
"Mengecek akun Roblox korban, karena ditemukan status di Roblox korban bertuliskan, tulisannya: 'Hi, if you see this, I'm probably already dead'," ujarnya.
Bukti-bukti terkait kematian korban pin hingga kini terus dikumpukan polisi, namjn petugas masih belum menyimpulkan apakah korban bunuh diri atau dibunuh.
"Saat ini kami masih mendalami semuanya. Kami tak mau terburu-buru, karena ini harus diungkap secara scientific, tidak bisa dugaan-dugaan," ujarnya.
Proses penyelidikan kuga tidak luput dari petugas yang melakukan pemeriksaan kepada Guru dan teman-teman sekolah korban.
