News

Anak Marinir Nyaris Diculik, Pelaku Diduga ODGJ

Batita 2,5 tahun, anak salah satu prajurit pasukan elit Denjaka hampir diculik. Kabar itu ramai di media sosial.

Featured-Image
Ilustrasi penculikan anak. Foto: Net.

bakabar.com, JAKARTA - Batita 2,5 tahun, anak salah satu prajurit pasukan elit Denjaka hampir diculik. Kabar itu ramai di media sosial.

Peristiwanya pertengahan pekan tadi, Kamis (1/6). Terjadi di Kompleks Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang pengguna akun tiktok membagikan foto-foto terduga pelaku yang sudah diamankan di pos pengamanan setempat.

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Rusit Malaka menerangkan, dugaan percobaan penculikan itu pertama kali diketahui oleh tetangga korban, R. Ia melihat anak marinir itu sudah digendong oleh seorang pria tak dikenal.

Baca Juga: Psikologis Balita Korban Penculikan di Bogor Alami Trauma Berat

Ada yang janggal, R lalu memberitahu tetangga lain; A. "Saudara A sedang main handphone di rumahnya. Lalu dia diberitahu bahwa korban dibopong atau gendong oleh laki-laki," kata Rusit dalam keterangan pers, Minggu (4/6).

A lalu bergegas keluar untuk menghampiri. Ia membawa stik golf. Namun, pria terduga penculik itu sudah tak membopong korban lagi.

Kala itu beberapa tetangga mulai berdatangan. A menginformasikan bahwa ada pria tak dikenal yang menggendong korban. Terduga pelaku pun diintrogasi warga.

"Karena sudah banyak warga kompleks, pelaku di bawa ke pos marinir dalam," ujar Rusti.

Baca Juga: Beringas! Warga Kunyit Tanah Laut Kena Sabetan Pria ODGJ

Saat diserahkan ke Polsek Pasar Minggu, kondisi pria tak dikenal itu dalam keadaan terluka. Di bagian wajah dan punggung.

Rusit menerangkan, pihaknya belum mengetahui identitas pria tersebut. Saat ini, ia masih dalam perawatan di rumah sakit. Sementara ini, polisi menduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

"Kalau diajak ngobrol gak nyambung terus. Diduga ODGJ atau pura-pura gila kita nggak tahu, sampai sekarang di RS," pungkasnya.

Hingga kini, Rusit belum bersedia menjelaskan secara rinci. ODGJ atau bukan harus dibuktikan secara medis.

Editor


Komentar
Banner
Banner