liga inggris

Amarah yang Berubah jadi Suka Cita di Goodison Park

Everton bangkit dari kekalahan beruntunnya di Liga Inggris dengan pelatih baru di sisi mereka, Sean Dyche dan mengalahkan Arsenal.

Featured-Image
Everton bangkit dengan mengalahkan pemuncak klasemen, Arsenal dengan skor 1-0. (Foto: dok. gettyimages)

bakabar.com, JAKARTA - Everton bangkit dari kekalahan beruntunnya di Liga Inggris dengan pelatih baru di sisi mereka, Sean Dyche. Tak tanggung-tanggung, The Toffees langsung mengalahkan peringkat pertama klasemen, Arsenal di Goodison Park dengan skor 1-0.

Keraguan awal terlihat di luar stadion dari para suporter. Mereka terlanjur pesimis bahwa tim kesayangannya akan bertahan di Premier League pada musim depan.

Cacian para suporter terus menggema, mengingat performa buruk Everton sepanjang musim ini dengan penampakan kejatuhan ke Divisi Championship sudah di depan mata.

Tapi semua berubah ketika memasuki babak kedua, tepatnya di menit 60 saat James Tarkowski menjebol gawang kawalan Aaron Ramsdale.

Gol itu kemudian menjadi kemenangan keempat Everton musim ini, mengakhiri puasa sukacita dari 11 laga.

Pelatih baru Everton, Sean Dyche memberikan harapan baru bagi suporter dengan menang atas Arsenal 1-0 di Goodison Park. (Foto: dok. gettyimages)
Pelatih baru Everton, Sean Dyche memberikan harapan baru bagi suporter dengan menang atas Arsenal 1-0 di Goodison Park. (Foto: dok. gettyimages)

“Anda tidak bisa menjamin hasil pertandingan apa pun, terutama melawan pemimpin liga,” ujar Sean Dyche sambil tersenyum setelah pertandingan.

“Saya menginginkan performa. Para pemain sangat menghormati perubahan yang kami coba lakukan, tetapi saya memberi tahu mereka: ‘Tindakan, itulah kuncinya.’ Dan Anda jelas melihat jawabannya,” tambah Dyche.

“Kenwright and Co, saatnya pergi.” Itu adalah nyanyian yang terus menggema menjelang pertandingan. Fans klub menginginkan presiden Bill Kenwright, pemiliki Farhad Moshiri dan kepala eksekutif Denise Barret-Baxendale untuk angkat kaki.

Bagaimana tidak, di tengah kegelisahan karena menjadi penghuni dasar klasemen yang bisa memungkinkan mereka turun ke kasta kedua kompetisi sejak 1954, Everton tidak menambah pemain di bursa transfer Januari kemarin.

Baca Juga: Aneh! Telan Kekalahan, Mikel Arteta Justru Semakin Cinta Arsenal

Pihak manajemen justru menjual produk akademi klub, Anthony Gordon ke Newcastle dengan harga 40 juta pounds.

Namun dalam waktu hanya tiga jam, pendukung Everton berubah dari putus asa menjadi gembira.

“Itu adalah apresiasi yang luar biasa dari penggemar. Saya meminta mereka untuk memberi kami permulaan dan membantu kami, untuk memberi istirahat,” ujar Dyche.

“Saya sadar ada banyak protes. Tapi sementara mereka memiliki pandangan itu, bisakag mereka mengesampingkannya dan mengingat kepercayaan mereka pada Everton sebagai klub sepak bola?” tutup pelatih berusia 51 tahun itu.

Editor


Komentar
Banner
Banner