bakabar.com, JAKARTA – Sengkarut akuisisi Martapura FC ke Dewa United belum berkesudahan. Teranyar, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengeklaim bahwa keabsahan klub berjuluk Tangsel Warriors itu telah sah.
Martapura FC dijual pemiliknya setelah tim yang bermarkas di Stadion Demang Lehman Martapura itu didera masalah finansial pada 2021. Manajemen terpaksa mengambil langkah ekstrem demi melunasi utang operasional tim.
Laskar Sultan Adam dilego pada Februari 2021. Pembelinya Kevin Hardiman Cs melalui pihak ketiga.
Baca Juga: Skandal Akuisisi Martapura FC ke Dewa United Terbongkar
Haruna Soemitro, seorang anggota Exco PSSI 2019-2023 yang juga mantan manajer Madura United, ternyata menjadi pihak ketiga dalam jual beli klub tersebut.
Nilai akuisisi yang disepakati mencapai Rp2,5 miliar. Namun pada prosesnya 75 persen pembayaran dilakukan di muka yaitu senilai Rp1,5 miliar. Sedangkan sisanya hingga saat ini masih belum diselesaikan.
Tak hanya urusan pembayaran, proses administrasi berkas dalam akuisisi Martapura FC ke Dewa United juga belum beres.
Pihak Martapura FC masih mempertanyakan keabsahan klub untuk bisa berlaga termasuk mekanisme verifikasi yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia dan PSSI atas legalitas klub.
Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra coba meyakinkan bahwa keabsahan klub Dewa United sudah sesuai seperti yang diserahkan PSSI.
“Yang kami dapatkan dari PSSI, sudah disahkan (klub Dewa United),” ungkap Asep Saputra kepada bakabar.com, Rabu (6/9).
Pasalnya, ia menjelaskan bahwa klub yang ingin main di Liga kompetisi Indonesia harus yang sudah menjadi anggota dari PSSI.
Bahkan, menurutnya, legalitas dari suatu klub di sepak bola nasional juga setiap data-datanya telah dimiliki oleh PSSI.
Baca Juga: Erick Cuekin Sengkarut Akuisisi Martapura FC ke Dewa United
“Tentu peserta kompetisi (Liga) itukan harus dari membernya PSSI atau anggota PSSI. Aspek-aspek legalitas itu sudah ada datanya,” tutur Asep.
Di samping itu, ia menjelaskan mekanisme pengecekan dari setiap keabsahan suatu klub juga tentunya merupakan proses dari PSSI selaku federasi yang menaungi sepak bola nasional.
“Prosesnya memang pengecekan memang ada di sana. Misalnya ada nada nama klub yang jadi anggota PSSI ada juga terkait dengan badan hukumnya,” jelas Asep.
Lebih lanjut, Asep menerangkan bahwa pihaknya juga turut mengkroscek setiap klub yang ingin bermain di Liga merupakan anggota atau member dari PSSI itu sendiri.
Baca Juga: PSSI Lepas Tangan Skandal Akuisisi Martapura FC, Pengamat: Lapor Polisi
“Itu tentu tim-tim yang akan bermain di Liga kita kroscek juga keanggotan di PSSI,” imbuhnya.
Terlebih, Asep juga menambahkan bahwa pihaknya setiap kali kompetisi juga telah mendata para klub yang ingin bermain di Liga apakah sudah menjadi anggota PSSI atau belum.
“Kita pun setiap ada kompetisi, kita juga membuka satu formulir isinya aspek legalitas kita juga ingin mendata yang terbaru. Dan itu kita cocokan apa yang ada di PSSI, baik itu legalitas klubnya lalu komposisi pemegang sahamnya itu menjadi kewajiban kita untuk memastikan bahwa itu adalah betul anggota PSSI,” tegasnya.