Transportasi Udara

Akses Transportasi Udara ASEAN, BPS: Jadi Tumpuan Pariwisata Bali

BPS menilai akses transportasi udara yang menghubungkan Bali dengan negara anggota ASEAN menjadi tumpuan sektor pariwisata di Pulau Dewata.

Featured-Image
Arsip foto - Sejumlah wisatawan mancanegara antre untuk membayar fasilitas Visa on Arrival (VoA) di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (28/4/2022). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai akses transportasi udara yang menghubungkan Bali dengan negara anggota ASEAN menjadi tumpuan pertumbuhan sektor pariwisata di Pulau Dewata.

“Wisatawan dari negara lain perlu usaha dan biaya lebih tinggi, kalau dari kawasan ASEAN yang lebih dekat tentu ini diharapkan menjadi sumber devisa Bali lebih besar,” kata Kepala BPS Bali Hanif Yahya di Denpasar, Sabtu (8/4).

Menurut dia, kemudahan dari sisi transportasi udara dari ASEAN ke Bali dan sebaliknya menjadi salah satu syarat utama peningkatan jumlah wisatawan mancanegara di Pulau Dewata.

Selain membuka akses para pelancong dunia ke Bali, ekspor dari Pulau Dewata juga lebih mudah dan cepat diserap pasar ASEAN seiring makin banyak dibuka penerbangan langsung dari sejumlah negara di Asia Tenggara ke Bali dan sebaliknya.

Baca Juga: Tourism Outlook 2023: Pariwisata Bali Jangan Sepelekan Pasar Domestik Bali

“Kemudahan bagi wisatawan berkunjung ke Bali bisa terpenuhi termasuk aliran ekspor dan impor juga bisa lebih cepat dilaksanakan,” ungkapnya.

Berdasarkan data BPS Bali pada Februari 2023, negara di kawasan Asia Tenggara masuk lima besar tujuan penerbangan internasional yakni Singapura sebanyak 433 kali penerbangan, Malaysia (377), Thailand (128), Vietnam (128), pada posisi pertama diduduki oleh Australia mencapai 732 kali penerbangan.

Di luar itu, juga ada dari Filipina dan Timor Leste yang juga melayani penerbangan langsung ke Bali.

Arsip foto - Pesawat dari Vietnam, VietJet Airlines parkir di apron terminal kedatangan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (28/4/2022). Foto: ANTARA
Arsip foto - Pesawat dari Vietnam, VietJet Airlines parkir di apron terminal kedatangan internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (28/4/2022). Foto: ANTARA

Wisatawan dari ASEAN menduduki posisi keempat dengan jumlah mendekati 50 ribu orang pada Februari 2023, setelah kawasan Eropa, Oseania, dan Asia.

Baca Juga: Indonesia Ajak ASEAN Terapkan Pasar Karbon untuk Cegah Perubahan Iklim

Secara kumulatif kedatangan wisatawan mancanegara di Bali pada 2022 mencapai 2,15 juta orang atau meningkat signifikan dibandingkan 2021 mencapai hanya 51 orang, setelah melonggarnya aturan pembatasan perjalanan udara seiring terkendalinya kasus COVID-19.

Dari 10 besar kedatangan wisatawan mancanegara pada 2022, wisatawan ASEAN dari Singapura menduduki posisi ketiga mencapai 129 ribu dan Malaysia pada posisi ke delapan mencapai 91 ribu orang.

Sementara itu, berdasarkan data Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, hingga April 2023 sejumlah maskapai penerbangan internasional terus meminta akses penerbangan langsung ke Pulau Dewata yang saat ini sudah mencapai 26 rute internasional oleh 32 maskapai penerbangan.

Baca Juga: BNPB Antisipasi Dampak Bencana Jelang Arus Mudik-Balik Lebaran 2023

Dari ASEAN, negara yang sudah melayani penerbangan langsung ke Bali di antaranya dari Singapura, Thailand, Malaysia dan Vietnam.

General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan menjelaskan selama Januari-Maret 2023 sudah ada 1,51 juta orang penumpang internasional tiba di Bali dengan total keseluruhan mencapai 4,44 juta orang atau naik 179 persen dibandingkan periode sama 2021.

Editor
Komentar
Banner
Banner