Akibat Karhutla, Ratusan Ribu Batang Cabai Hiyung Terbakar

Ratusan ribu batang cabai Hiyung terbakar akibat karhutla di Kecamatan Tapin Tengah, Dinas Pertanian Tapin usahakan berikan bantuan.

Featured-Image
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin. Foto - apahabar.com/Sandy.

bakabar.com, RANTAU - Ratusan ribu batang cabai Hiyung terbakar akibat Karhutla di wilayah Kecamatan Tapin Tengah. Dinas Pertanian Tapin mengupayakan akan memberikan bantuan kepada petani terdampak.

Hal ini diungkapkan Petugas Data Hortikultura Dinas Pertanian Tapin, Rahmadi Budiman saat ditemui di ruangannya.

Sejak terjadinya karhutla pada Agustus hingga awal Oktober kemarin,  ratusan ribu batang cabai Hiyung  di Kecamatan Tapin Tengah hangus terbakar.

"Ada 106,990 batang cabai Hiyung terbakar sejak awal terjadinya karhutla atau pada Agustus hingga 1 Oktober kemarin," ungkapnya 

Pria yang akrab disapa Budi ini menjelaskan, musibah yang menimpa para petani cabai Hiyung di Kecamatan Tapin Tengah membuatnya miris, karena tidak sedikit kerugian yang diderita mereka.

"Bantuan sudah diusulkan, namun masih proses, nantinya bantuan yang diberikan berupa bibit, pupuk inpk, kapur pertanian, herbisida dan insektisida. InsyaAllah tahun ini secepatnya," pungkasnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Tapin, Raniansyah mengatakan sebelumnya, saat upaya pemadaman api yang melalap perkebunan Cabai Hiyung, akses mobilisasi pemadaman memang sedikit terkendala jalan yang kurang baik. 

Anggota Satgas harus menyusuri jalan setapak dengan roda dua membawa mensin portabel untuk berupaya memadamkan titik api. 

Sementara itu, masyarakat petani juga mengakui buah cabai yang dipanen terkesan kering kurang berisi karena pasokan air kurang di musim kering. 

Raniansyah mengakui memang di wilayah Kecamatan Tapin Tengah sudah ada dibentuk Desa Tanggung Bencana selain itu juga ada Petani peduli api.

"Karena di sana sudah termasuk wilayah rawan Karhutla dan banjir," ujarnya.

"Seumpama ada api kecil segera ditindaklanjuti, kalau bisa didatangi dipadamkan dengan alat sederhana yang sudah dimiliki. Jangan sampai menjadi besar," harapnya.

Selain itu, Raniansyah juga menyarankan khususnya untuk para petani cabai Hiyung yang ada agar dapat membuat parit perbatasan perkebunannya. Supaya dapat mengantisipasi apabila terjadi Karhutla tidak menyebar luas ke perkebunan lain.

"Kita harap masyarakat di sana bisa gotong royong membikin sumur buat sumber air apabila terjadi karhutla dan bisa juga digunakan untuk penyiraman perkebunan apabila terjadi kekeringan," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner