bakabar.com, JAKARTA – Suasana haru mengiringi tabur bunga untuk penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Jumat (22/1) pagi.
Sehari pasca penghentian evakuasi, keluarga melakukan tabur bunga di perairan Kepulauan Seribu, tepatnya dari atas KRI Semarang-594 milik TNI AL.
Hampir semua keluarga mengikuti prosesi yang diawali doa bersama tersebut. Mayoritas keluarga tak bisa menahan air mata, terutama ketika tiba di lokasi insiden pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
“Tabur bunga ini sebagai penghormatan terakhir kepada penumpang Sriwijaya Air SJ-182,” papar Jefferson Jauwena, Direktur Utama Sriwijaya Air, kepada Antara.
Selain anggota keluarga korban, perwakilan kru pesawat dan manajemen Sriwijaya Air dan Nam Air, tabur bunga juga diikuti Kementerian Perhubungan, KNKT, TNI AL dan Basarnas.
Basarnas sendiri sudah menghentikan pencarian sejak, Kamis (21/1), setelah berupaya selama tujuh hari yang kemudian diperpanjang enam hari.
Sebelum pencarian dihentikan, mereka menemukan 324 kantong jenazah dan 264 kantong properti. Sementara 47 jenazah korban sudah berhasil diidentifikasi.
Kendati demikian, DVI Polri terus melakukan identifikasi korban. Pun sampel DNA yang diterima meningkat hampir tiga kali lipat.
“Total sampel DNA yang diterima sebanyak 714 dengan rincian 174 data antemortem dan 540 merupakan sampel postmortem,” papar Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Kombes Hery Wijatmoko, seperti dilansir detikcom.
“Semoga dalam seminggu kedepan, profil DNA yang diambil dari keluarga maupun dari sampel postmortem selesai diambil, sehingga kami melakukan rekonsiliasi,” tandasnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak itu jatuh 9 Januari 2021, setelah sekitar 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Berdasarkan data manifes, pesawat tersebut total membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.