bakabar.com, SAMPIT - Sebuah momen penuh haru mewarnai aula lantai tiga Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, Selasa (1/7/2025). Setelah 31 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Poraktina Ike Heritha resmi memasuki masa purna tugas.
Tangis haru, tepuk tangan penghargaan, dan doa pun mengiringi langkahnya meninggalkan jabatan yang telah ia emban dengan penuh dedikasi.
Acara serah terima jabatan yang dihadiri Pj Sekda Kotim Masri, para camat, pimpinan OPD, serta jajaran staf BKAD. Suasana berubah emosional saat Poraktina menyampaikan pidato perpisahan. Ia menyampaikan rasa syukur sekaligus pamit dengan kerendahan hati kepada seluruh rekan kerja yang selama ini telah menjadi bagian penting dalam perjalanannya.
"Hari-hari selama saya bekerja akan menjadi kenangan manis yang tidak akan saya lupakan. Mohon maaf jika selama bertugas ada kekhilafan. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga," ujarnya lirih, dengan suara yang sesekali bergetar.
Pj Sekda Kotim, Masri dalam sambutannya mengapresiasi kinerja dan dedikasi Poraktina, khususnya kontribusinya dalam membawa Kotim meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama sebelas tahun berturut-turut. Ia menilai Poraktina sebagai sosok teladan dan bagian penting dalam sejarah keuangan daerah.
"Dedikasi beliau menjadi inspirasi bagi ASN muda. Kini tongkat estafet kepemimpinan kami percayakan kepada Ramadansyah sebagai Plt Kepala BKAD, yang siap menghadapi tantangan era digitalisasi keuangan,” kata Masri.
Sementara itu, Ramadansyah dalam sambutan perdananya sebagai Plt Kepala BKAD menegaskan komitmennya untuk meneruskan semangat dan standar tinggi yang telah ditinggalkan Poraktina. Ia juga menyampaikan rasa hormat dan doanya bagi sang senior yang telah lebih dulu menuntaskan tugas.
"Nilai pengabdian Ibu Poraktina salah sepuh di dunia ASN. Saya yakin, dengan semangat kebersamaan, kita bisa melanjutkan warisan baik ini,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cenderamata dan pelukan hangat dari rekan-rekan sejawat. Tangis dan tawa menyatu dalam kehangatan keluarga besar BKAD. Hari itu, Poraktina tidak hanya meninggalkan jabatan, tetapi juga jejak penuh arti tentang pengabdian, kejujuran, dan loyalitas.