Kalteng

Ahli Epidemiologi Kalteng Ungkap Kondisi Perkembangan Covid-19 di Kalteng

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Dalam 4 hari berturut-turut pertambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan…

Featured-Image
Ilustrasi Covid-19. Foto-Antara

bakabar.com, PALANGKA RAYA – Dalam 4 hari berturut-turut pertambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah memprihatinkan.

Sejak 1-4 Juli 2021, jumlah yang terpapar virus corona dalam sehari diatas 200 orang dan angka kematian 9 hingga 10 orang.

Apakah varian delta sudah menyebar di seluruh 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah?

Simak analisa Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi (PAEI) Kalteng Rini Fortina.

“Kalau lihat ciri-ciri kecepatan dan individu yang terkena, kelihatan sih varian baru,”kata Rini, Minggu (4/7).

Namun menurutnya, untuk diagnosa yang pasti, harus melewati uji laboratorium.

Rini bilang, kalau melihat tren tidak akan berhenti. Setidaknya minimal tiga minggu ke depan, karena estimasi risiko bergantian setiap kabupaten.

“Karena gabungan dari semua indikator analisa menunjukkan kita dalam kondisi yang cenderung memburuk,” ujarnya.

Untuk menekan penyebaran Covid-19, hendaknya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro harus kuat memblokade area-area infeksi berat.

“Saya yakin pemberlakuan PCR ini akan menurunkan laju penularan,” ucapnya.

Diungkapkan Rini dari analisa data epidemiologi harian perkembangan Covid-19 di Kalteng, 28 Juni hingga 2 Juni 2021.

Ditemui pertumbuhan harian kasus baru hari kelima minggu ke- 70 adalah
905 kasus baru.

Rata-rata 181 kasus baru per hari. Estimasi sampai akhir minggu minimal akan terjadi 1.267 jumlah kasus baru.

“Persentase kematian meningkat setiap 0,2 persen per hari,”kata Rini.

Di sisi lain penurunan kesembuhan setiap hari, range 0,2 hingga 1,2 persen. Sedangkan perawatan meningkat konsisten 0,3 sampai 0,5 persen setiap hari.

Untuk laju penularan 5 hari terakhir, Kabupaten Lamandau masih tertinggi, 7,0.

Menurutnya, semua indikator utama menunjukkan status kesehatan di
Kalteng pada hari ke lima minggu ini masih buruk.

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah sudah menyiapkan antisipasi
kedaruratan dalam peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan termasuk tempat tidur, oksigen, alat bantu nafas dan sarana pemakaman.

Selain itu juga meningkatkan kontak tracing dan testing dalam
jumlah banyak untuk menemukan kasus dini di masyarakat agar cepat bisa
diobati sehingga jumlah kasus akan menurun dan kematian dapat berkurang.

Penerapan regulasi yang tegas kepada semua pihak untuk mengurangi kecepatan penularan serta mempercepat vaksinasi.

Untuk itu Rini merekomendasikan sejak saat ini minimal sampai tiga minggu kedepan, adanya kerjasama yang tinggi dari semua pihak masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah.

“Ini dilakukan agar tindakan pengendalian penyakit ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner