Borneo Hits

ABK Tenggelam di Bantuil Batola Ditemukan Meninggal Dunia

Anak Buah Kapal (ABK) TB Sakhamas 01 yang tenggelam di Sungai Barito, Desa Bantuil, Kecamatan Cerbon, Barito Kuala (Batola), akhirnya berhasil ditemukan, Selasa

Featured-Image
Jenazah ABK yang dilaporkan tenggelam di Sungai Barito dievakuasi tim SAR gabungan, Selasa (23/4). Foto: Basarnas Banjarmasin

bakabar.com, MARABAHAN - Anak Buah Kapal (ABK) TB Sakhamas 01 yang tenggelam di Sungai Barito, Desa Bantuil, Kecamatan Cerbon, Barito Kuala (Batola), akhirnya berhasil ditemukan, Selasa (23/4).

Korban bernama Muhammad Fikri Khairil tersebut ditemukan oleh tim SAR Gabungan dengan kondisi telah meninggal dunia sekitar pukul 09.00 Wita.

Jenazah pria berusia 19 tahun itu ditemukan berjarak sekitar 700 meter dari diduga titik awal.

"Jenazah ditemukan di titik koordinat 03°01' 2.25" S-114° 45'9.63" E dengan jarak sekitar 700 meter dari lokasi kejadian perkara dalam keadaan meninggal dunia," papar Al Amrad, Kepala Basarnas Banjarmasin.

"Setelah dievakuasi dari lokasi penemuman, selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin menggunakan ambulans," imbuhnya.

Pencarian dilakukan Basarnas Banjarmasin, Dit Polairud Polda Kalimantan Selatan, Sat Polairud Polres Batola, Polsek Cerbon dan masyarakat.

Mereka dibagi menjadi dua tim yang masing-masing menyisir ke arah hilir sungai sejauh 500 meter menggunakan perahu karet, dan 500 meter ke arah hulu.

Baca Juga: Seorang ABK Diduga Tenggelam di Bantuil Batola, Pencarian Masih Berlangsung

"Terima kasih kepada seluruh unsur SAR di lapangan. Dengan kekompakan tim, akhirnya korban dapat ditemukan," beber Amrad.

"Sekaligus kami mengimbau kepada masyarakat agar seluruh aktivitas di perairan supaya dilengkapi dengan alat pelindung diri seperti pelampung," tutupnya.

Korban yang merupakan ABK TB Sakhamas 01 diduga hilang sejak pukul 02.00 Wita, Senin (22/4).

Sebelumnya korban bersama beberapa saksi menonton siaran langsung pertandingan sepakbola melalui televisi di pos jaga.

Kemudian korban yang berasal dari Desa Kambiolangi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, itu mengangkat telepon dan menjauh dari pos sekitar 25 meter.

Itulah momen terakhir korban terlihat, sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di sungai beberapa jam kemudian.

Editor


Komentar
Banner
Banner