bakabar.com, KUALA KAPUAS – Ratusan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kapuas, Kalteng, mengikuti assessment psikologi, Selasa (9/11).
Sebelumnya kegiatan assessment itu mendapat penolakan. Bahkan disuarakan dalam aksi unjuk rasa, kemarin.
Salah satu tuntutan mereka meminta Pjs Direktur PDAM Jonnie, untuk mencabut atau membatalkan perintah assessment kepada seluruh karyawan PDAM Kapuas.
Namun tuntutan itu tak membuat pihak manajemen PDAM Kapuas membatalkan pelaksanaan assessment tersebut.
Bahkan dalam surat pemberitahuan kegiatan assessment disebutkan, bagi yang tidak mengikuti semua tahapan assessment dianggap mengundurkan diri.
“Assessment ini adalah untuk mengukur kompetensi, potensi dan menggali talenta karyawan, atau istilahnya itu, mencari bakat,” kata Pjs Direktur PDAM Kapuas, Jonnie di sela kegiatan di Ballroom Hotel Permata In Kuala Kapuas.
Menurut Jonnie dari assessment ini nantinya akan terlihat apakah karyawan PDAM tersebut benar-benar berbakat dibidang tugasnya selama ini atau tidak.
“Jadi, kita harapkan melalui assessment ini dapat menggali potensi dan talenta masing-masing karyawan. Sehingga manajemen perusahaan pun akan bisa menentukan arah kebijakan bagi jalannya perusahaan ini,” ujarnya.
Dijelaskan Jonnie bahwa jumlah karyawan yang mengikuti assessment sebanyak 433 orang, terdiri dari 138 orang pegawai tetap dan sisanya pegawai kontrak.
“Kegiatan assessment psikotes ini dilaksanakan selain tertulis juga ada wawancara, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.