bakabar.com, JAKARTA – Hari ini dirayakan untuk mengingat kucing yang dikenal sebagai sahabat para dewa. Di sejarah Mesir Kuno, kucing menjadi salah satu Dewa.
Melansir Indiatimes, Hari Kucing Internasional pertama kali dirayakan pada tahun 2002 oleh Dana Internasional untuk Kesejahteraan Hewan (IFAW). Dan hari ini ditetapkan sebagai perayaan untuk mempromosikan kesadaran akan penderitaan kucing di seluruh dunia.
Ini juga merupakan hari untuk merayakan kegembiraan yang dibawa kucing ke dalam hidup manusia. Sepanjang sejarah, kucing telah dipuja di peradaban kuno seperti Mesir dan dihargai sebagai simbol keberuntungan di berbagai budaya.
Hari Kucing Internasional menumbuhkan apresiasi terhadap makhluk lucu dan misterius ini, mendorong para pemilik kucing untuk bertanggung jawab dan memberi dukungan untuk tempat penampungan hewan.
Tanggal 8 Agustus ini juga menjadi hari untuk berbagi gambar dan cerita kucing lucu sambil mengadvokasi tentang kesehatan kucing.
Baca Juga: Hari Kucing Garfield: Menyelami Karakter si Pembenci Senin yang Menolak Diet
Sejarah Kucing Berdampingan dengan Manusia
Sejarah kucing sangat panjang dan menarik. Bukti paling awal tentang kucing yang hidup berdampingan dengan manusia, dimulai ketika manusia menjinakkan kucing liar sejak awal tahun 7500 SM.
Menurut peneliti, kucing ini membantu manusia di bidang pertanian dengan berburu hewan pengerat. Saat manusia mulai bertani, kucing menjadi lebih berharga sebagai agen pengendalian hama.
Di Mesir kuno, kucing dipuja sebagai dewa. Dewi Bastet digambarkan sebagai kucing atau wanita berkepala kucing, dan kucing sering kali dimumikan dan dikuburkan bersama pemiliknya. Kucing juga digunakan untuk melindungi gudang biji-bijian dari hewan pengerat.
Arkeolog juga menemukan bukti yang lebih tua yang menunjukkan adanya hubungan spiritual antara manusia dan hewan, termasuk kucing.
Kemudian kucing menyebar ke belahan dunia lain, termasuk Yunani, Roma, dan Cina. Di Yunani, kucing diasosiasikan dengan dewi Athena, dan sering digambarkan dalam seni dan sastra. Di Roma, kucing juga dihargai karena kemampuannya mengendalikan hama.
Sepanjang sejarah, kucing telah muncul dalam berbagai mitologi dan budaya. Dalam mitologi Norse, Dewi Freyja, yang diasosiasikan dengan cinta dan kesuburan, dikenal memiliki kereta yang ditarik oleh kucing.
Selain itu, cerita rakyat Jepang menggambarkan "Maneki-neko", patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan dan keberuntungan.
Baca Juga: Jablai hingga Trauma, 5 Penyebab Kucing Jadi Galak
Perayaan ini juga merupakan kesempatan untuk membahas isu-isu terkait kucing, seperti perlunya sterilisasi dan pengembalian kucing liar, kebutuhan kesehatan dan perawatan yang baik bagi kucing peliharaan, serta masalah-masalah lingkungan yang mempengaruhi kucing.
Hari Kucing International telah menjadi tren populer di media sosial, di mana penggemar kucing dari seluruh dunia berbagi cerita, foto, dan video kucing mereka untuk merayakan keindahan dan keunikan hewan-hewan ini.