Mencari Polisi Baik

77 Tahun Polri Transparansi Jadi Ujian, IPW: Kasus Ditangani Jika Viral!

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menilai dalam HUT Bhayangkara ke 77 Institusi Polri masih mengalami ujian yang berat.

Featured-Image
ilustrasi. Foto via antara

bakabar.com, BEKASI - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menilai dalam HUT Bhayangkara ke-77 institusi Polri masih mengalami ujian yang berat. Terutama dalam mengungkap masalah di internal Polri.

Dirinya menyinggung soal kasus anggota Polri melakukan penyimpangan seperti penyalahgunaan wewenang, pemerasan, pungli dan lain sebagainya yang jarang ditangani apabila tidak mencuat ke publik.

“Masih banyak anggota yang melakukan penyimpangan disembunyikan, ditutup-tutupi bahkan dibela oleh para pelaksana satuan kerja bawah Kapolri Jenderal Listyo Sigit,” kata Sugeng kepada bakabar.com, Sabtu (1/7).

Baca Juga: [EDITORIAL] Mencari Polisi yang Baik

Contohnya, kata Sugeng, pada kasus lima anggota polri di Jawa Tengah yang melakukan pungli terhadap penerimaan calon Bintara Polri tahun 2022 melalui tangkap tangan dari Divpropam Polri.

Pada kasus itu, awalnya lima anggota Polri dibela dengan sanksi ringan. Proses penanganannya sangat tersendat-sendat, bahkan terkesan seperti "diumpetin" saat penanganan kode etik dan tindakan pidana.

“Tidak dibuka agar uang yang mengalir puluhan miliar tersebut tidak mengarah ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Sugeng.

Baca Juga: Polisi Shomad: Si Santri Pemberantas Koruptor dari Kotabaru

Menurut Sugeng, keterbukaan baru terlihat setelah adanya perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui statement kepada publik yang cukup jelas: "pecat" atau proses pidana.

“Awalnya dibela dengan sanksi ringan tapi akhirnya dipecat setelah kapolri bersikap tegas,” ujarnya.

Fakta itu menunjukkan bahwa kapolri memiliki ujian yang cukup jauh dari harapan. Sehingga, perlu keteladanan dari pemimpin di semua lini satuan kerja untuk melakukan pembersihan di institusi Polri ke depan.

Baca Juga: Peringati HUT Bhayangkara Ke-77, Berikut Sejarah Kepolisian RI

“Keteladanan sebagai abdi nusa dan bangsa ini sangat dibutuhkan oleh setiap insan Polri, untuk melakukan reformasi kultural yang belum menampakkan hasil memuaskan karena masih menonjolnya sikap arogansi, penyalahgunaan kewenangan, dan hedonisme,” jelasnya.

Selain soal transparansi, Sugeng menyebut Polri harus membuat terobosan dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat.

Seperti membuat program Curhat Jumat dan Polisi RW menjadi penguatan transparansi, informasi dan komunikasi di masyarakat.

Baca Juga: Kriminolog Sebut Polri Terlalu 'Gendut' Jadi Tak Efisien

“Terobosan ini, akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri dan citra Polri di masyarakat. Seperti juga transparansi berkeadilan dalam Polri Presisi yang dijalankan deri tingkat Mabes Polri hingga Polsek-Polsek,” tutupnya.

Lantas berapa skor yang diberikan IPW ke Polri saat ini? "Saya beri skor 6," jelas Sugeng.

Lalu bagaimana menurut Anda sosok polisi yang baik itu? Polisi yang baik bisa terwujud bila konsep polisi RW implementatif. Karena dalam konsep polisi RW itu dipahami oleh IPW bahwa polisi menjadi fasilitator, motivator dan dinamisator masyarakat.

"Konsep ini sesungguhnya penjabaran dari satu aspek Tribrata yaitu polisi menjadi teladan utama masyarakat," pungkas Sugeng.

Editor


Komentar
Banner
Banner