Tips Otomotif

7 Cara Aman Melewati Jalan Tol Layang MBZ, Awas Angin dari Samping!

Jalan-jalan liburan ke luar kota jelang Tahun Baru 2024 perlu persiapkan fisik dan kondisi mobil. Termasuk pahami rute jalan seperti di tol layang MBZ.

Featured-Image
Tips melewati jalan tol layang MBZ. Foto: dok. BPJT

bakabar.com, JAKARTA - Jalan-jalan liburan ke luar kota jelang Tahun Baru 2024 perlu persiapan matang. Mulai dari kondisi fisik, hingga kondisi mobil. Selain itu, perlu juga memahami rute-rute jalan yang akan dilalui.

Salah satu rute yang sudah familiar adalah trek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II (Elevated) atau biasa disebut Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Yang perlu dimahami, bagaimana kondisi jalan tersebut dan apakah ada potensi masalah yang bisa dialami pengendara ketika mengemudi di jalur tersebut? Selalu waspada tabrakan beruntun atau ban pecah di tengah jalan.

Baca Juga: Tips Berkendara ke Destinasi Wisata, Waspada Gangguan Psikologis

Menanggapi kondisi tersebut, Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000 menerangkan bahwa jalan tol layang MBZ menjanjikan waktu tempuh lebih cepat karena terpisah dengan kendaraan umum yang besar dan lambat di bawahnya.

"Namun, ada beberapa hal wajib perhatikan saat berkendara di jalan tol dengan panjang sekitar 36 km ini karena tidak ada akses untuk mobil turun, kontur jalan naik-turun, tanpa rest area, dan lajur terbatas,” jelas Nur Imansyah Tara, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/12).

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan saat melintas di jalan tol layang MBZ?. Berikut penjelasannya:

1. Jaga Kondisi Mobil dan Jangan Ragu Mengalihkan Jalur

Cek kondisi mobil seperti ban dan mesin. Kalau merasa ada masalah seperti bunyi-bunyian aneh, panel indikator nyala, atau hal-hal tidak biasa lainnya.

Sebaiknya lewat jalan tol biasa di bawahnya sehingga tidak menyulitkan kalau benar-benar mogok.

2. Persiapan Pengemudi dan Penumpang

Mengemudi jarak jauh di atas jalan tol MBZ butuh kewaspadaan dan fokus yang tinggi terkait kondisi lingkungan.

Seperti angin yang berembus kencang dan kontur jalan naik turun dengan sambungan antar bagian jalan tol yang terasa mengganggu.

Baca Juga: Tips saat Melintas di Jalur Contraflow, Jangan Sampai Mobil Bermasalah

Anda tidak bisa istirahat atau berganti pengemudi karena bahu jalan yang sangat terbatas dan tidak ada rest area.

Jadi, pastikan pengemudi dalam kondisi fit. Tidak kalah penting adalah memperhatikan kebutuhan penumpang karena tidak bisa toilet rest.

3. Jangan Sampai Kehabisan Bensin

Sebagai gambaran, pengguna dari arah Jakarta yang membutuhkan bahan bakar, SPBU terdekat tersedia di Km 57 arah Cikampek.

Artinya, Anda baru akan menemukan pom bensin setelah mengemudi sejauh sekitar 46 km.

Pastikan posisi indikator bensin minimal seperempat supaya tidak kehabisan BBM.

Baca Juga: Tips Aman dan Nyaman saat Bepergian Pakai Mobil Pribadi ala Daihatsu

4. Hati-hati Angin Kencang dari Samping

Salah satu risiko jalan tol ini adalah angin samping. Tetap tenang dan jangan memutar kemudi secara tiba-tiba kalau terasa ada side wind.

Perlahan, kurangi kecepatan dan arahkan kemudi ke arah yang benar sesuai garis marka jalan. Hindari pengereman karena akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko tabrakan beruntun.

5. Jaga Jarak Aman

Bahu jalan di jalan tol ini sangat terbatas dan langsung bertemu pagar kalau butuh manuver menghindar.

Beri jeda dengan kendaraan di depan sehingga memiliki ruang yang cukup untuk bertindak kalau mereka bermasalah akibat angin samping atau kendala lainnya.

6. Patuh Batas Kecepatan

Batas kecepatan disarankan untuk mngikuti batas maksimum dan minimum yang diperbolehkan regulasi, bila di bawah itu gunakan lajur sebelah kiri.

Aturan kecepatan sangat ketat mengingat kondisi jalan yang rawan kecelakaan karena ketinggian dan kontur jalan naik-turun bahkan berliku.

Baca Juga: Xiaomi Pamerkan Dua Mobil Listrik Canggih, Performanya Lewati Tesla

Anda wajib mewaspadai sambungan antar bagian jembatan yang dapat berbahaya jika dilewati dengan kecepatan tinggi.

Beberapa kasus mengakibatkan mobil lompat atau ban bocor karena terkena sambungan dari besi.

7. Dilarang Mengemudi di Bahu Jalan

Kecuali darurat, Anda tidak boleh berhenti di bahu jalan karena lahannya terbatas.

Apalagi kalau sampai mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menyalip mobil lain di lajur utama.

Kontur jalan naik-turun dan sambungan antar jembatan akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan.

"Servis berkala di bengkel Auto2000 akan memastikan mobil sanggup dikemudikan dengan aman dan nyaman di berbagai kondisi jalan, termasuk jalan tol layang MBZ,” tutup Nur Imansyah Tara.

Editor
Komentar
Banner
Banner