bakabar.com, MARABAHAN – Terkendala kualifikasi pendidikan, 6 dari 7 pelamar jalur khusus disabilitas terpaksa mendaftar di formasi umum CPNSD Barito Kuala.
Dari 175 formasi, Batola membutuhkan 3 pelamar disabilitas. 1 di antaranya untuk mengisi pelaksana asisten apoteker dengan kualifikasi pendidikan D III farmasi.
Kemudian 1 analis perencanaan, evaluasi dan pelaporan dengan kualifikasi pendidikan S1 akutansi dan S1 ekonomi manajemen.
Formasi terakhir adalah 1 ahli pertama analis kepegawaian dengan kualifikasi pendidikan S1 administrasi publik, S1 pemerintahan dan S1 administrasi negara.
Proses pendaftaran CPNSD 2019 sudah resmi ditutup, Rabu (27/11), hanya formasi analis kepegawaian yang terisi. Itupun cuma seorang pendaftar.
Sebenarnya berdasarkan verikasi visual, terdapat 6 pelamar disabilitas lain yang menyerahkan berkas pendaftaran kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (Bapegdiklat) Batola.
Namun mereka terpaksa merelakan kesempatan mendaftar melalui jalur khusus, lantaran tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan.
Akhirnya mereka bertarung melawan pelamar formasi umum lain. Terdapat 2 pelamar yang mengambil formasi ahli pertama guru Agama Islam SD, serta 2 pelamar lain untuk formasi ahli pertama penggerak swadaya masyarakat.
Sedangkan 2 pelamar tersisa masing-masing memilih ahli pertama guru kelas SD dan pelaksana terampil bidan.
“Oleh karena tidak memiliki pelamar, biasanya Badan Kepegawaian Negara (BKN) menginstruksikan agar kekosongan tersebut diisi pelamar umum,” jelas Kasubdit Formasi dan Karier Bapegdiklat Batola, Yusfik Jauhari, Jumat (29/10).
Dengan demikian, terdapat 2 CPNS yang mengisi formasi asisten apoteker, dan analis perencanaan, evaluasi dan pelaporan. Hal tersebut disebabkan Batola menyediakan formasi serupa di jalur umum.
Situasi serupa juga terjadi untuk jalur khusus cumlaude atau lulusan terbaik. Dari 2 formasi, cuma ahli pertama analis anggaran yang terisi.
Demi memperebutkan 1 posisi, terdapat 5 pelamar yang bertarung. 2 alumni Universitas Brawijaya Malang dan United Muhammadiyah Malang, menghadapi 3 lulusan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Sedangkan formasi ahli pertama perencana yang mencari sarjana teknik informatika dan sarjana teknik sipil, tidak diisi pemilik predikat cumlaude.
Tetapi bukan berarti posisi tersebut tetap kosong, mengingat masih tersedia formasi serupa melalui jalur umum.
Baca Juga: Puluhan Pelamar CPNSD Batola Berpeluang Lulus Mudah
Baca Juga: Jelang Tes CPNS 2020, Bimbel di Banjarbaru Diserbu Ratusan Peminat
Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Syarif