bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeberkan sebanyak enam strategi telah disiapkan untuk memicu pertumbuhan sektor industri di Indonesia.
Keenam strategi tersebut di antaranya mencakup penerapan ekonomi hijau, hilirisasi hingga peningkatan kualitas SDM yang telah diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025-2045.
"Pertama, pemerintah fokus pada penerapan ekonomi hijau dan sirkular untuk memungkinkan produksi industri secara berkelanjutan," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto, Senin (6/11).
Baca Juga: Tenaga Kerja Kompeten, Kemenperin Siap Penuhi Kebutuhan Industri
Baca Juga: Kebutuhan Industri, Kemenperin Targetkan Penuhi 30 Persen SDM Terampil
Kedua, Kemenperin akan menekankan pada penguatan industri dasar dan rantai nilai domestik yang masih memiliki potensi besar agar terus ditingkatkan.
Adapun yang ketiga, pemerintah akan melanjutkan kebijakan hilirisasi dalam rangka mendalami struktur industri seperti sektor tambang, agro, dan maritim.
Keempat, peningkatan kompleksitas produk industri melalui riset, inovasi, serta kolaborasi dan adopsi teknologi akan terus ditingkatkan.
Selanjutnya kelima, Indonesia akan meningkatkan kualitas faktor-faktor produksi seperti sumber daya manusia yang berkompeten, serta mendorong perbaikan infrastruktur konektivitas dan logistik.
"Terakhir, pemerintah terus berusaha mengintegrasikan ekosistem pendukung industri melalui pengembangan ekosistem pembiayaan, reformasi perpajakan, dan perbaikan infrastruktur yang terkait standar," jelasnya.
Baca Juga: Industri Panel Surya, Kemenperin: Domestik Perlu Tingkatkan Spesifikasi
Eko menerangkan keenam strategi tersebut dilakukan agar dapat meneruskan visi pembangunan industri nasional. Dengan begitu ia berharap agar menjadikan Indonesia menjadi negara industri yang kuat, berdaya saing tinggi secara global, dan berbasis inovasi dan teknologi.
"Ada 10 jenis industri yang menjadi prioritas, termasuk industri logam dasar, industri barang modal, serta sektor andalan seperti industri pangan dan industri alat transportasi," pungkasnya.