bakabar.com, JAKARTA - Hari Ciuman Internasional mulai diperkenalkan pada tahun 2006. Tapi ciuman ini difokuskan untuk ciuman mesra yang terjadi antara sepasang kekasih.
Fakta yang mengejutkan, ternyata 51 persen dari mereka yang berusia di atas 45 tahun melakukan ciuman paling sedikit tiga kali seminggu. Wah, ternyata usia 45 tahun ke atas tetap bisa membara lho shaayy!!
Ciuman sebenarnya bukan hal aneh. Meski masih jadi perdebatan dalam agama, tapi ciuman, utamanya terhadap pasangan adalah salah satu elemen penting untuk keharmonisan hubungan. Bicara soal ciuman di masyarakat, sebenarnya bukan hanya tentang "french kiss" atau ciuman yang panas dan membara, tapi juga tentang cium pipi kiri kanan yang melambangkan kasih sayang.
Bisa dari orang tua kepada anak, antar sahabat, juga antar keluarga. Tentu kita tidak sedang bicara tentang perdebatan halal haram, tapi bagaimana cipika cipiki bisa menjadi cara menunjukkan kasih sayang.
Baca Juga: 21 Januari: Melawan 'Tabu' Kehangatan dengan Hari Berpelukan
Secara keseluruhan, berciuman telah memainkan peran penting dalam ikatan sosial sejak lama, dan Hari Ciuman Internasional merayakan semuanya!
Hari Ciuman Internasional telah menjadi acara yang membuat banyak orang di berbagai negara memiliki metode baru untuk menyapa dan menyampaikan salam keakraban dan kedekatan. Orang Prancis, misalnya, mengabaikan sapaan mereka yang biasa dan malah meniupkan ciuman udara.
Orang Yunani dan Italia sama sekali tidak berbasa-basi. Pria dan wanita langsung berciuman di bibir, jadi jangan tersinggung jika Anda disapa di Roma atau Athena. Itu budaya mereka.
Namun, penduduk Kepulauan Pasifik memiliki kebiasaan paling lucu soal ciuman, yaitu ciuman Eskimo. Dalam gaya Inuit tradisional, orang-orang menggosok hidung mereka sambil menarik napas. Dari segi kebersihan, ini bukan hal yang baik, tetapi dari segi romansa, itu tidak bisa dikalahkan.
Hari Ciuman Internasional mulai diperkenalkan pada tahun 2006. Tapi ciuman ini difokuskan untuk ciuman yang terjadi antara sepasang kekasih. Fakta yang mengejutkan, ternyata 51 persen dari mereka yang berusia di atas 45 tahun melakukan ciuman paling sedikit tiga kali seminggu. Wah, ternyata usia 45 tahun ke atas tetap bisa membara lho shaayy!!
Ciuman sebenarnya bukan hal aneh. Meski masih jadi perdebatan dalam agama, tapi ciuman, utamanya terhadap pasangan adalah salah satu elemen penting untuk keharmonisan hubungan. Bicara soal ciuman di masyarakat, sebenarnya bukan hanya tentang "french kiss" atau ciuman yang panas dan membara, tapi juga tentang cium pipi kiri kanan yang melambangkan kasih sayang. Bisa dari orang tua kepada anak, antar sahabat, juga antar keluarga. Tentu kita tidak sedang bicara tentang perdebatan halal haram, tapi bagaimana cipika cipiki bisa menjadi cara menunjukkan kasih sayang.
Secara keseluruhan, berciuman telah memainkan peran penting dalam ikatan sosial sejak lama, dan Hari Ciuman Internasional merayakan semuanya!
Baca Juga: Hubungan Suami Istri Bukan Hanya Soal Fisik, Lantas Apa?
Hari Ciuman Internasional telah menjadi acara yang membuat banyak orang di berbagai negara memiliki metode baru untuk menyapa dan menyampaikan salam keakraban dan kedekatan. Orang Prancis, misalnya, mengabaikan sapaan mereka yang biasa dan malah meniupkan ciuman udara.
Orang Yunani dan Italia sama sekali tidak berbasa-basi. Pria dan wanita langsung berciuman di bibir, jadi jangan tersinggung jika Anda disapa di Roma atau Athena. Itu budaya mereka.
Namun, penduduk Kepulauan Pasifik memiliki kebiasaan paling lucu soal ciuman, yaitu ciuman Eskimo. Dalam gaya Inuit tradisional, orang-orang menggosok hidung mereka sambil menarik napas. Dari segi kebersihan, ini bukan hal yang baik, tetapi dari segi romansa, itu tidak bisa dikalahkan.
Hari Ciuman Internasional mulai diperkenalkan pada tahun 2006. Tapi ciuman ini difokuskan untuk ciuman yang terjadi antara sepasang kekasih. Fakta yang mengejutkan, ternyata 51 persen dari mereka yang berusia di atas 45 tahun melakukan ciuman paling sedikit tiga kali seminggu. Wah, ternyata usia 45 tahun ke atas tetap bisa membara lho shaayy!!
Ciuman sebenarnya bukan hal aneh. Meski masih jadi perdebatan dalam agama, tapi ciuman, utamanya terhadap pasangan adalah salah satu elemen penting untuk keharmonisan hubungan. Bicara soal ciuman di masyarakat, sebenarnya bukan hanya tentang "french kiss" atau ciuman yang panas dan membara, tapi juga tentang cium pipi kiri kanan yang melambangkan kasih sayang. Bisa dari orang tua kepada anak, antar sahabat, juga antar keluarga. Tentu kita tidak sedang bicara tentang perdebatan halal haram, tapi bagaimana cipika cipiki bisa menjadi cara menunjukkan kasih sayang.
Secara keseluruhan, berciuman telah memainkan peran penting dalam ikatan sosial sejak lama, dan Hari Ciuman Internasional merayakan semuanya!
Hari Ciuman Internasional telah menjadi acara yang membuat banyak orang di berbagai negara memiliki metode baru untuk menyapa dan menyampaikan salam keakraban dan kedekatan. Orang Prancis, misalnya, mengabaikan sapaan mereka yang biasa dan malah meniupkan ciuman udara.
Orang Yunani dan Italia sama sekali tidak berbasa-basi. Pria dan wanita langsung berciuman di bibir, jadi jangan tersinggung jika Anda disapa di Roma atau Athena. Itu budaya mereka.
Namun, penduduk Kepulauan Pasifik memiliki kebiasaan paling lucu soal ciuman, yaitu ciuman Eskimo. Dalam gaya Inuit tradisional, orang-orang menggosok hidung mereka sambil menarik napas. Dari segi kebersihan, ini bukan hal yang baik, tetapi dari segi romansa, itu tidak bisa dikalahkan.