Kalsel

52 Hari Kematian Anak Ketua Nasdem Amuntai, Saksi Dibawa ke RSJ Kandangan

apahabar.com, AMUNTAI – Nyaris dua bulan sudah kematian Imam Ma’rif. 12 November, anak kedua politikus Nasdem…

Featured-Image
Munawari di depan makam Imam yang masih basah. apahabar.com/Amin

Munawari curiga jika F menyembunyikan informasi mengenai penyebab kematian Imam yang sebenarnya.

"Setiap kali ditanya ia selalu berbohong," kata Munawari.

F menjadi orang terakhir yang pergi bersama Imam. Siang itu mereka hendak mencari itik di areal persawahan RT 02, Desa Palimbangan Gusti, Kecamatan Haur Gading, Kabupaten HSU.

Munawari sempat meminta F untuk menunjukkan rute bersama Imam berangkat ke sawah.

"Pertama kali, ia bilang bersama Imam lewat sebuah gang, terus ke sebelah kiri sampai ke TKP," ujar Munawari.

Namun saat ditanya lagi, F mengubah keterangannya. Dalam keterangan kedua, F bilang melewati sebuah jembatan kayu hingga Imam menaiki sebuah sampan seorang sendiri.

Sementara F hanya menunggu di jembatan. Dari kejauhan, ia melihat Imam sampai ke sebuah pohon sawo menggunakan sampan itu.

Itu, kata Munawari, adlaah pengakuan saksi sebelum mendapat itik buruan mereka.

"Tapi, setelah pengacara saya menanyai bagaimana setelah dapat itik, berubah lagi pengakuannya bahwa mereka naik jukung bersama-sama ke TKP dan menangkap itik," jelas ketua DPD Partai Nasdem HSU ini.

Tak sampai di situ, Munawari juga sempat menanyakan keputusan saksi tersebut pulang seorang diri meninggalkan Imam.

"Dia bilang mau ke masjid disuruh abahnya (ayahnya)," ujar Munawari.

Sesudah pemakaman Imam, dan disaksikan banyak orang termasuk keluarga saksi, sekali lagi rekan sebaya Imam ini berkelit.

Dia mengaku tak sampai ke masjid. Saat di pertengahan jalan menuju masjid, ia putar balik pulang ke rumah.

Keterangan ini, sebut Munawari, juga didengar oleh Yanuar Kanit Intel Polres HSU.

Sementara itu, seseorang warga justru melihat F berada di masjid. Dan sempat meminta kepadanya untuk keluar.

"Saksi Salat Jumat berhalat (berjarak) 3 orang dengannya, keterangan ini berbeda dengan yang dikatakan saksi," beber Munawari.

Munawari telah menyampaikan semua temuan pihaknya itu ke penyidik Polres HSU.

"Sudah saya sampaikan ke penyidik, tapi baru melalui chat WhatsApp," tutur ketua Komisi III DPRD HSU ini.

Lebih jauh, Munawari menampik jika anaknya itu punya riwayat penyakit serius.

"Anak saya ini sehat bugar. Pintar berenang. Pintar menyelam. Meninggal air itu sangat tidak wajar," terangnya.

Saat ia mengutus tim kuasa hukumnya mengecek lokasi penemuan jasad Imam, kejanggalan kembali bertambah.

Pasalnya, ketinggian air di kubangan itu hanya 20 centimeter. Munawari sendiri memiliki tinggi 155 centimeter.

"Anak setinggi itu bagaimana bisa tenggelam," ujarnya.

Sekali lagi, Munawari hanya bisa berharap kepada kepolisian mengusut tuntas setiap kejanggalan yang didapat mereka.

"Kami mengapresiasi Polres HSU dan jajarannya terutama kepada bapak kapolres yang langsung turun ke TKP terlebih lagi kasat reskrim jajarannya yang sudah tiga kali ke TKP berjibaku dengan lumpur guna mengumpulkan bukti-bukti," ungkap Munawari.

Dilengkapi oleh Al-Amin

Kematian Janggal Anak Ketua Nasdem Amuntai, Keluarga Curigai Saksi



Komentar
Banner
Banner