Tak Berkategori

5 Hari Pasca SPBU Kapuh HST Dirampok, Polisi Kesulitan Ungkap Siapa Penjahat Bertopeng

apahabar.com, BARABAI – Polisi belum berhasil mengungkap kasus perampokan di SPBU Pertamina Kapuh-Barikin Kecamatan Haruyan, Hulu…

Featured-Image
Misnah memperagakan perhitungan uang hasil penjualan BBM di ruang atas pojok kiri bagain SPBU. Foto-apahabar.com/Lazuardi

bakabar.com, BARABAI – Polisi belum berhasil mengungkap kasus perampokan di SPBU Pertamina Kapuh-Barikin Kecamatan Haruyan, Hulu Sungai Tengah (HST).

Hingga hari kelima, nampaknya Polisi masih kesulitan mencari siapa pelaku di balik perampokan yang membuat kerugian SPBU mencapai Rp80 juta pada Selasa (6/10) itu.

Kapolsek Haruyan Ipda A Junaidi dikonfirmasi bakabar.com mengatakan, saat ini pihaknya tak ingin tergesa-gesa menetapkan tersangka atas kasus dugaan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan di SPBU itu.

img

Pintu bagian depan untuk masuk ke dalam ruangan lantai atas tempat Misnah menghitung uang hasil penjualan BBM. Foto-bakabar.com/Lazuard

Disebutkan Junaidi, pihaknya dibantu Polres dan Jatanras untuk mengungkap kasus tersebut.

“Kita masih tahap penyelidikan dan masih mencari informasi pelaku. Untuk menetapkan tersangka tidak sembarangan, kalau salah tangkap bahaya kan,” kata Junaidi melalui sambungan telepon, Minggu (11/10).

Saat ini polisi hanya memiliki barang bukti sebuah topi dan jaket dari dua pelaku perampokan di SPBU Kapuh itu. Sebab CCTV milik SPBU dalam keadaan rusak.

Selain dua barang bukti tadi, polisi juga mengantongi uang hasil rampokan yang tercecer sekitar Rp60 juta dan tangga kayu yang digunakan dua penjahat bertopeng untuk memanjat masuk ke dalam SPBU lewat belakang.

img

Tangga milik SPBU yang digunakan dua pelaku untuk keluar pagar SPBU. Foto-bakabar.com/Lazuard

Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi yang merupakan pegawai SPBU. Salah satunya admin SPBU, Misnah (23) yang merupakan korban atas perampokan itu.

“Kalau pelaku sudah kami amankan, akan segera kita publish,” tutup Junaidi.

Sebelumnya, SPBU Kapuh dirampok pada Selasa (6/10) sekitar pukul 20.00.

Uang sekitar Rp140 juta digasak dua perampok bertopeng dari tangan Misnah (23) yang tengah melakukan perhitungan hasil penjualan BBM hari itu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Misnah sempat diancam dengan sebilah parang dilehernya oleh salah satu pelaku.

Setelah membabat habis uang penjualan BBM, kedua pelaku mengunci Misnah di dalam ruangan tempat menghitung uang. Tepatnya di lantai atas bagian SPBU pojok kiri.

Saat itu di SPBU tersebut ada 2 orang rekan Misnah yang juga pegawai SPBU. Satu orang berada di luar ruangan tempat Misnah menghitung uang, sementara satu lagi sedang makan di luar.

Berdasarkan barang bukti dan pemeriksaan saksi, polisi menyebutkan dua penjahat memakai masker seperti bertopeng dan memakai topi masuk pagar belakang SPBU.

Kedua pelaku menggunakan tangga kayu melewati pagar untuk masuk ke dalam bagaian belakang SPBU.

Kedua pelaku kabur lewat jalan yang sama menggunakan tangga baja milik SPBU untuk melewati pagar.

Namun, usai 2 kresek uang hasil penjualan BBM tadi, 1 kreseknya terhambur sekitar Rp80 juta di sawah yang becek.

“Kemungkinan, karena tangga (dari luar di balik pagar SPBU-red) yang dipakai pelaku patah, lalu uang satu kresek berhamburan di sawah yang becek. Uang ini ditemukan pegawai SPBU, Reza. Lalu diamankan,” kata Kapolsek Ipda A Junaidi.

Saat dilakukan penyisiran kembali, lanjut Kapolsek, pihaknya kembali menemukan topi dan jaket di persawahan yang tak jauh dari lokasi SPBU.

“Ketika kami melakukan penyisiran kembali pada pagi hari (Rabu, 7/10) kami menemukan jaket yang diduga milik pelaku. Kemungkinan pelaku membuka jaket agar ketika dia lari dan dikepung dalam keadaan bersih,” terang Kapolsek.

img

Lokasi ditemukannya uang yang berceceran di balik pagar bagian belakang SPBU digaris polisi. Foto-bakabar.com/Lazuard



Komentar
Banner
Banner