bakabar.com, JAKARTA - Partai Buruh mengusung empat jagoanya sebagai bakal capres di kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Menariknya, salah satu yang diusung oleh partai baru 'mekar' tersebut adalah Najwa Shihab.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal berkata partainya memiliki empat nama kandidat untuk dicalonkan dalam kontestasi Pilpres mendatang. Selain Najwa yang notabene bukan dari partai politik, ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Mahfud MD.
Sedang nama-nama yang direkomendasikan sebagai calon wakil presiden, antara lain Arsjad Rasjid (Ketua Umum Kadin Indonesia), dan Said Iqbal atau dirinya sendiri.
"Permintaan konstituen partai," jelas Said mengenai alasan partainya mengusung dirinya sebagai cawapres, Sabtu (11/2).
Sementara mengenai alasan partainya mendukung Ketua Kadin Arsjad Rasjid sebagai cawapres meski berlatar belakang pengusaha adalah tak lain visi Arsjad yang ingin mensejahterakan kaum buruh.
Ia mencontohkan Arsjad setuju dengan kebijakan upah buruh, meminta sistem outsourcing lebih berkeadilan, hingga membangun dialog dengan buruh. "Mungkin langkah seperti itu-lah yang dinilai partai sebagai keseimbangan, jalan tengah," kata dia.
Lantas mengapa tidak ada nama Prabowo Subianto?
Baca Juga: Partai Buruh Tegaskan Tidak Akan Berkoalisi
Partai Buruh rupanya enggan mengusung sang ketua Partai Gerindra sekaligus menteri pertahanan tersebut. Sekalipun, Prabowo termasuk salah satu capres terpopuler yang menduduki 3 besar bakal capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi menurut banyak lembaga survei.
Said Iqbal beralasan partainya tidak mengusung Prabowo karena kecewa atas sikap Gerindra selaku partai parlemen yang menyetujui pengesahan UU Omnibus Law tentang Cipta Kerja.
"Kami kecewa berat dengan Pak Prabowo, terutama fraksi partainya mengesahkan UU Ciptaker, padahal partainya dulu didukung oleh kelompok buruh," ujarnya mengakhiri.
