bakabar.com, JAKARTA - Hari ini diperingati sebagai Hari Sungai Nasional. Pencemaran sungai masih jadi masalah yang terus berulang.
Hari Sungai Nasional ditetapkan pemerintah sejak 2011 yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, Pasal 74.
Bunyi pasal tersebut adalah berikut: "Dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional."
Hari Sungai Nasional jadi hari penting buat Indonesia, karena negara ini memiliki 330 sungai besar. Dengan adanya Hari Sungai Nasional seluruh elemen dalam negeri diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian sungai. Kesadaran menjaga kebersihan dan kelestarian sungai dan air penting untuk keberlanjutan ekosistem dan lingkungan hidup.
Baca Juga: Kali Manggis, Sungai Buatan Belanda di Magelang Berusia Hampir Seabad
Dikutip dari laman IPB University, sekitar 46% sungai di Indonesia termasuk dalam keadaan tercemar berat. Adapun 32% sungai lainnya termasuk dalam keadaan tercemar sedang berat, 14% termasuk dalam tercemar sedang, dan 8% nya termasuk tercemar ringan.
Lembaga peduli lingkungan dan keberlangsungan sungai Ecoton pada awal 2023 mengatakan 82% penduduk Indonesia mengganggap pemerintah Indonesia mengabaikan pengelolaan sungai. Akibat pengabaian itu, 68 sungai di Indonesia tercemar mikroplastik yang berasal dari pecahan sampah plastik yang dibuang ke sungai.
Indonesia juga menjadi negara tercepat kedua di dunia dalam hal kepunahan ikan air tawar. Kepunahan terjadi selain karena limbah domestik (rumah tangga) yaitu sampah dan limbah cair, limbah industri, deforestasi, aktivitas tambang dan kegiatan perkebunan sawit, pertanian dan pemupukan juga ikut menyumbangkan polutan pestisida.
Tahun 2018 sungai Citarum di Jawa Barat pernah jadi perhatian global karena dinobatkan sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia. Sungai Citarum adalah sungai terpanjang di Jawa Barat dan tahun itu kondisinya penuh sampah dan tercemar berat. Kini sungai tersebut sudah semakin membaik.
Baca Juga: 6 Perajin Batik di Pamekasan Diperiksa Terkait Kasus Pencemaran Sungai
Menurut Ecoton, masyarakat Indonesia membutuhkan informasi agar lebih mengenal sungainya. Sebab, pencemaran sungai akan memberi dampak yang luar biasa mengkhawatirkan. Mulai dari krisis air bersih, banjir, kekeringan, kehilangan sumber pangan, punah dan kritisnya populasi ikan [seperti terjadi pada ikan belida dan lainnya], konflik manusia dengan satwa [buaya], serta hilangnya beragam tradisi kebudayaan bahari yang terkait sungai.