Nasional

240 Stasiun Charging Mobil Listrik Beroperasi di H1 2021

apahabar.com, JAKARTA – Sebanyak 240 unit infrastruktur pengisian listrik (IPL) untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai…

Featured-Image
Foto: PLN luncurkan SPKLU pertama di Indonesia Timur. (Dok. PLN)

bakabar.com, JAKARTA – Sebanyak 240 unit infrastruktur pengisian listrik (IPL) untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) telah beroperasi pada semester I 2021 ini.

Ini artinya, realisasinya telah mencapai 61,5% dari target tahun ini sebanyak 390 unit terpasang di seluruh Indonesia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Munir Ahmad mengatakan, ini merupakan upaya dari Kementerian ESDM mempercepat ekosistem KBLBB.

“Penambahan infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini untuk menunjang akses, serta mempermudah pengguna kendaraan listrik. Diharapkan, semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menggunakan kendaraan listrik,” ujar Munir, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Kamis (09/09/2021).

Dia menyebut infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini tersebar di Indonesia dengan penempatan di pusat perbelanjaan, kantor PT PLN (Persero), Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), gelanggang olahraga, bandara, ruas tol, perkantoran, dealer resmi, hingga pool taksi.

“Sebanyak 240 unit infrastruktur tersebut terdiri dari 166 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan instalasi privat electric vehicle (EV) charging station, serta 74 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU),” papar Munir.

Dia mengatakan bentuk dukungan lain dari pemerintah terhadap kendaraan listrik adalah dengan menerbitkan regulasi pendukung berupa Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Permen ESDM tersebut mengatur tanggung jawab badan usaha, proses perizinan, skema listrik, tarif tenaga listrik, insentif, hingga keselamatan berusaha.

Dalam kesempatan yang sama, Munir juga memaparkan capaian Ditjen Ketenagalistrikan terkait rasio elektrifikasi, susut jaringan, dan penambahan pembangkit, transmisi, gardu induk, dan jaringan distribusi.

“Rasio elektrifikasi nasional pada 2021 memiliki target sebesar 100%. Artinya, semua rumah tangga di Indonesia memiliki akses energi listrik. Berdasarkan berita acara penetapan, rasio elektrifikasi nasional sampai dengan semester I 2021 sebesar 99,37%,” tuturnya.

Susut jaringan tenaga listrik sampai dengan triwulan I 2021 sebesar 9,00% sesuai dengan Surat Penetapan Realisasi Susut Jaringan PT PLN (Persero) tanggal 17 Juni 2021. Pada 2021, target susut jaringan tenaga listrik sebesar 9,01%.

Munir lantas menyebut hingga semester I 2021, ada penambahan pembangkit 679,59 MW, transmisi 1.203,31 kms, gardu induk 2.930 MVA, dan jaringan distribusi 6.951,56 kms.

“Pemerintah tetap menjamin dampak pandemi Covid-19 tidak akan mengganggu keamanan pasokan listrik dan dipastikan kondisi cadangan aman pada sistem ketenagalistrikan,” pungkasnya.

Komentar
Banner
Banner