bakabar.com, MUARA TEWEH - Dana transfer dari pemerintah pusat ke Kabupaten Barito Utara dipastikan mengalami penurunan drastis pada tahun anggaran 2026.
Jika sebelumnya mencapai Rp1,7 triliun, tahun depan jumlahnya diperkirakan hanya Rp490 miliar.
Hal ini salah satunya disebabkan oleh turunnya produksi batu bara di Barito Utara, yang berdampak pada berkurangnya pendapatan dari sektor Minerba.
Itu sempat diungkapkan Sekretaris Daerah Barito Utara, Drs Muhlis, saat membuka Simposium Nasional Masyarakat Adat di Balai Antang, Muara Teweh, awal pekan tadi.
Baca Juga: Belanja Naik Rp 343 M, APBD-P 2025 Barito Utara Dibahas
Lantas, penurunan pendapatan ini juga berpengaruh langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah.
"Tentu saja kondisi ini akan sangat berpengaruh. Maka dari itu, tahun 2026 kita akan fokus pada efisiensi anggaran," ujarnya saat dikonfirmasi ulang, Selasa (30/9/2025).
Meski begitu, APBD Barito Utara tahun depan tetap berada di angka Rp1,8 triliun. Namun, angka tersebut jauh di bawah APBD tahun ini yang sebelumnya mencapai Rp3,1 triliun dan naik menjadi Rp3,6 triliun setelah perubahan anggaran.
“Artinya kita kehilangan sekitar Rp1,8 triliun. Karena itu, banyak program dan kegiatan harus dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi keuangan,” pungkas Muhlis.
Baca Juga: Dilantik Oktober, Bupati Barito Utara Gaspol 11 Program Unggulan