bakabar.com, BANJARMASIN - Program revitalisasi Sungai Veteran Banjarmasin akan dilanjutkan pada tahun ini.
Penataan anak Sungai Martapura itu akan mengorbankan 2 rumah ibadah di antaranya Pura Jagat Natha dan Masjid Al Fajar. Termasuk juga Pasar Kuripan Banjarmasin.
“Itu nanti masuk dalam dokumen perencanaan,” ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, belum lama tadi.
Meski begitu, dia tak dapat memastikan kapan pembebasan lahan 2 rumah ibadah tersebut.
Terkait Pasar Kuripan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Banjarmasin. Terutama menyangkut pembebasan lahan.
"Selanjutnya Disperdagin akan merelokasi sementara pedagang yang terdampak," katanya.
Ia membeberkan, proses pembebasan sebagian lahan dilakukan sejak 2022 lalu.
Adapun lahan yang sudah siap diganti rugi yakni di sekitar Sungai Bilu Banjarmasin. Di mana, lokasi tersebut digunakan untuk pintu dan pompa air.
“Kemarin dilakukan penyampaian harga untuk kawasan Pengapuran dan Sungai Guring. Insya Allah semua masyarakat baik di pinggir sungai dan darat sudah menerima harga,” tutupnya.
Bak Venesia Italia
Masyarakat Banjarmasin patut berbangga.
Sebentar lagi, sungai Veteran Banjarmasin bakal disulap layaknya Venesia Italia.
Bukan kaleng-kaleng, megaproyek revitalisasi sungai Veteran menelan dana sebesar Rp 1 triliun.
Ini merupakan program dari Ditjen Bina Bangda Kemendagri bekerja sama dengan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
“Program ini diinisiasi mitra kerja Komisi II DPR RI. Yakni Ditjen Pembinaan dan Perencanaan Pembangunan Daerah Kemendagri bersama mitra saya sebelumnya di Komisi V, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR,” ucap Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, Senin (7/3/2022).
Banjarmasin sendiri masuk dalam program ‘National Flood Resilience Program’ atau penanganan banjir di perkotaan.
“Rakyat kota Banjarmasin mendapat program National Flood Resilience Program atau penanganan banjir di perkotaan dengan dana Rp 1 triliun,” katanya
Dari Bank Dunia
Program ini berasal dari kerja sama pemerintah Republik Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank).
“Insya Allah tahapannya dimulai 2022 ini dan berakhir 2025 nanti,” beber putra asli Barabai HST itu.
Kolaborasi pemerintah kota dan DPRD Banjarmasin menjadi kunci keberhasilan megaproyek tersebut. Terutama dalam konteks pembebasan lahan.
“Mari kita bersama-sama bergotong-royong membangun Banua menuju Kalsel yang lebih baik,” tegasnya.
Bertema "Three In One"
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengaku memegang tiga rancangan revitalisasi sungai Veteran.
Ketiganya dijadikan dalam satu alias Three In One.
Artinya tema Pecinan, Akulturasi dan Kampung Banjar akan digabung dalam penataan sungai Veteran sepanjang kurang lebih 3,5 kilometer.
Konsep ini digagas DLH Banjarmasin bersama Prodi Arsitektur Fakultas Teknik ULM.
"Sejak awal desainnya memang sudah begitu, karena potensi di sana memang ada," ucap Ibnu Sina kepada bakabar.com, Selasa (15/3/2022).
Ia pun menjelaskan secara detail ketiga konsep tersebut.
Pertama tema Pecinan. Di mana peletakan kepala naga berada di Kelenteng Suci Nurani.
Kemudian ujung ekornya di Pasar Terapung, Sungai Lulut.
“Ujung ekor naganya itu ada di Pasar Terapung Sungai Lulut,” jelas wali kota dua periode itu.
Selanjutnya, sambung dia, tema akulturasi atau perpaduan antara budaya Banjar dan Tionghoa.
Pada konsep ini beberapa rumah di lokasi dipertahankan. Salah satunya rumah tokoh Tionghoa.
Rumah tersebut dinilai memiliki model khas masyarakat Tionghoa dengan sedikit balutan adat Banjar.
Hal ini tidak lain untuk memelihara dan menjaga budaya yang melekat di Banjarmasin.
Konsep ini mengambil bagian tengah dalam revitalisasi sungai Veteran.
"Ukiran di atas pintunya sama dengan di sungai Jingah. Artinya itu rumah Tionghoa," ungkapnya.
Terakhir tema Kampung Banjar. Konsep ini, menurut Ibnu, bakal menghiasi ujung sungai Lulut.
Sejumlah miniatur jembatan tempo dulu akan dihadirkan kembali pada revitalisasi sungai Veteran. Misalnya jembatan Coen dan Pasar Lama.
"Jadi miniaturnya ada, itu konsep sejak 2017, kami sudah cermati dan bagus sekali," tuturnya.
Sempat Mangkrak
Namun sayang, proyek revitalisasi sungai Veteran malah mangkrak akibat terkendala biaya.
Padahal era Wali Kota Banjarmasin H Muhidin telah dilakukan pembebasan lahan senilai Rp 68 miliar.
Angin segar kembali berhembus di awal 2022.
Banjarmasin menjadi satu dari enam daerah yang kecipratan proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Nilainya tak kaleng-kaleng yakni Rp 1 triliun. Dan bersumber dari Bank Dunia alias World Bank.
Program ini dicanangkan untuk enam kota di Indonesia selama lima tahun sejak 2023-2027.
Adapun kota dimaksud yakni Bima, Manado, Medan, Banjarmasin, Semarang dan Penajam Paser Utara.