bakabar.com, BATULICIN – Kondisi hutan mangrove di Indonesia masuk kategori memprihatinkan.
Saat ini, ada 1,81 juta hektare dari total 3,48 hutan mangrove yang rusak.
Hal tersebut dinilai berdampak pada hilangnya kemampuan menyerap 190 juta ton CO2 tiap tahunnya.
"Kerusakan mangrove juga berdampak pada meningkatnya kerentanan terhadap abrasi serta bencana gelombang laut atau tsunami," ujar Tri Suswati Tito Karnavian, saat menghadiri Gerakan Nasional Aksi Tanam Mangrove di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Senin, (11/3).
Baca Juga: Walhi Belum Yakin, Pemkab HST Takut Dipelintir
Gerakan Nasional Aksi Tanam Mangrove merupakan sebuah gerakan peduli lingkungan yang digagas oleh Iriana Joko Widodo melalui Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja di 9 Provinsi. Di Kalsel, gerakan itu dipusatkan di Kabupaten Tanbu.
Gerakan Nasional Aksi Tanam Mangrove, kata Tri Suswati, dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem hutan mangrove yang sangat sangat bermanfaat bagi lingkungan kehidupan manusia.
Manfaat mangrove meliputi, pencegahan bencana abrasi, intrusi air laut, sarana penelitian dan pendidikan, penyimpan karbon, wisata alam, tempat pemijahan aneka biota laut dan perlindungan garis pantai dari tsunami.
Ia mengatakan, gerakan tanam mangrove serentak beranjak dari keprihatinan atas kondisi ekosistem mangrove di Indonesia yang memerlukan perhatian serta uluran tangan semua pihak, baik dari pemerintah, TNI-Polri, BUMN dan kaum perempuan.
Saat itu, ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyadari pentingnya menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan hutan pantai serta memulihkan ekosistem mangrove yang kondisinya rusak melalui upaya rehabilitasi.
Selain dihadiri istri kapolri, kegiatan itu juga dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri, Yasmin AM. Fachir, yang turut serta melaksanakan penanaman 3 ribu batang mangrove hasil sumbangan PT Enam Sembilan.
Penanaman dilakukan di kawasan Pelabuhan ASDP Kelurahan Batulicin. Kegiatan tanam mangrove melibatkan personil dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, TNI-Polri dan ASN Tanbu.
Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Bumbu, Hj Sadariah Sudian Noor, menilai aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama sebagai komitmen gerakan perempuan Indonesia untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, terutama di kawasan hutan pantai.
Baca Juga: Clear, Polemik Amdal PT AGM Pemprov Sebut Kesalahan Pemrakarsa
Reporter: Puja Mandela
Editor: Fariz Fadhillah