bakabar.com, SOLO - Sebanyak 15 peristiwa kebakaran terjadi di Solo selama September. Sebagian disebabkan aktivitas bakar sampah.
"Pada musim kemarau, sampah jika dibakar bisa kemana-mana apinya," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo, Sutarjo, Senin (9/10).
Rata-rata, kebakaran terjadi pada lahan kosong. Lokasinya menyebar di berbagai titik, seperti Jalan Adisucipto, Slamet Riyadi, Sumber Tangkilan, KH. Maskur, Radjiman, TPA Putri Cempo, Pondok Al Kahfi, serta Brengosan.
Sutarjo menjelaskan, sebagian warga memang kerap memanfaatkan lahan kosong untuk membakar sampah. Hal ini berbahaya karena api susah padam.
Baca Juga: BI Ganti Uang Hangus Korban Kebakaran Pasar Kliwon Solo
Baca Juga: Jokowi Bantah Incar Jabatan Ketum PDIP: Saya Mau Pensiun ke Solo
Seperti kebakaran TPA Putri Cempo yang menimbulkan dampak paling besar. Kemudian kebakaran gudang rongsok Pasar Kliwon yang menjalar ke sejumlah rumah warga.
Pihaknya pun berharap Perda sampah ditegakkan kembali. Serta menyosialisasikan bahaya membakar sampah kepada masyarakat.
Sementara itu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming bahwa pemerintah tengah fokus untuk memberikan solusi dan penanganan. Ke depan, ada pencegahan yang harus dilakukan.
"Pemerintah yang jelas hadir untuk membantu korban. Untuk warga, mohon pencegahan kebakarannya dipantau," ucap Gibran.