bakabar.com, MAKASSAR - Kementerian Agama Sulawesi Selatan mencatat sebanyak 13 jemaah haji embarkasi Makassar meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi. Di antaranya 8 laki-laki dan 5 perempuan. Dominan lanjut usia (lansia).
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail mengatakan total 13 jemaah haji yang meninggal dunia disebabkan karena kelelahan selama menjalani ibadah haji. Bahkan ada yang terkena serangan jantung.
"Mereka karena kelelahan dan ada juga karena jantung. Didominasi jemaah lansia," kata Ikbal saat dimintai konfirmasi, Sabtu (1/6).
Baca Juga: Bangun Pabrik di Saudi, Pengusaha Solo Penuhi Konsumsi Jemaah Haji
Jemaah haji meninggal berasal dari daerah dan provinsi berbeda. Ada yang dari Sulsel, Maluku, hingga Papua. Mereka semuanya embarkasi di Kota Makassar.
"Kami menangani 8 Provinsi termasuk Papua. Jadi kami tentu juga mendata jemaah dari Papua dan Maluku yang wafat di Arab Saudi. Karena mereka semua embarkasi di Makassar," terangnya.
Baca Juga: Tiga Orang Calon Haji Asal Cianjur Meninggal Dunia
Lebih lanjut, Ikbal mengungkapkan bahwa para jemaah haji yang meninggal akan dimakamkan di Mekkah dan Madinah.
"Tentu kita mengikuti aturan yang berlalu tidak boleh dipulangkan ke Indonesia. Mereka semua dikuburkan di Mekkah atau Madinah," katanya.
Adapun identitas 13 jemaah haji yang meninggal dunia saat pelaksanaan ibadah haji 1444 Hijriah di antaranya:
Jemaah Haji Lak-laki
1. Laupe Baco Cido (73) (Bulukumba, Sulawesi Selatan Sulsel)
2. Rais Tuharea (76) (Manokwari, Papua)
3. Faad Gafur Djima (73) (Pulau Morota, Maluku Utara)
4. Muhammad Jabir Dawile Lamang (78) (Mamuju Tengah, Sulawesi Barat)
5. Muhammad Jafar Mallawakkang Siama (58) (Gowa, Sulawesi Selatan)
6. Nasrun Dalman Taha (71) (Pulau Morata, Maluku Utara)
7. Dullah Berahima Seneng (96) (Wajo, Sulawesi Selatan)
8. Junude Tani Laha (86) (Fak-fak, Papua Barat)
Jemaah Haji Perempuan
1. Siti Rukia Ahmad Warang (60) (Kepulauan Sula, Maluku Utara)
2. Jumatia Muh Nur (52) (Jayapura, Papua)
3. Mari Matereng Nawo (73) (Luwu, Sulawesi Selatan)
4. Wa Iba La Fusa Lambuleku (92) (Pulau Taliabu, Maluku Utara)
5. Nurmi Pate Mane (73) (Makassar, Sulawesi Selatan)
