bakabar.com, TANJUNG - Peredaran narkotika di Tabalong masih mengkhawatirkan. Sepanjang 2025, polisi mencatat lonjakan kasus dengan ratusan gram sabu dan puluhan pil ekstasi berhasil diamankan.
Satuan Reserse Narkoba Polres Tabalong mengungkap 86 kasus narkotika sepanjang 2025. Dari pengungkapan itu, polisi menyita sabu-sabu seberat 281,48 gram serta 65 butir ekstasi atau sekitar 7,3 gram.
“Barang bukti tersebut disita dari 108 tersangka, terdiri dari 100 laki-laki dan 8 perempuan,” kata Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J saat ekspos kasus di Mapolres Tabalong, Selasa (30/12).
Jumlah kasus tersebut meningkat dibanding 2024 yang tercatat 80 kasus. Kenaikan juga terjadi pada jumlah tersangka, dari 101 orang pada 2024 menjadi 108 orang di 2025.
AKBP Wahyu tak menampik peredaran gelap narkotika di Kabupaten Tabalong masih marak. Karena itu, pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan BNNK Tabalong dan instansi terkait dalam upaya pemberantasan narkoba.
“Penindakan tetap berjalan, diimbangi pencegahan melalui sosialisasi berkelanjutan, penguatan pengawasan, dan sinergi lintas sektor,” ujarnya.
Dalam penanganan kasus, Polres Tabalong juga menerapkan pendekatan Restorative Justice (RJ). Sepanjang 2025, sebanyak 24 kasus diselesaikan melalui RJ, meningkat dari enam kasus pada 2024.
RJ diterapkan bagi penyalahguna dengan barang bukti maksimal 0,1 gram. Prosesnya melalui Tim Asesmen Terpadu bersama BNNK, kejaksaan, tim medis, dan tim hukum untuk menentukan rehabilitasi rawat inap atau rawat jalan.
“Tujuannya pembinaan medis dan mental, agar pengguna bisa pulih dan tidak mengulangi perbuatannya,” pungkas Wahyu.
Baca Juga: Nihil Kasus Pencurian, Kriminalitas Tabalong Turun di 2025