bakabar.com, JAKARTA – Isu miring kembali menerpa biduk rumah tangga selebriti Tanah Air. Kali ini, Lesti Kejora dan Rizky Billar yang tengah menuai sorotan.
Sebab, penyanyi dangdut ini melaporkan suaminya atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Rabu (28/9) malam.
Dugaan KDRT itu semakin diperkuat dengan video yang baru-baru ini berseliweran di media sosial.
Video unggahan akun TikTok @alfimuhammad18 memperlihatkan keributan di rumah Lesti dan Billar, di mana keduanya saling melontarkan kata-kata umpatan bernada kasar.
Berdasarkan laporan polisi, selebriti yang akrab disapa 'Dede' itu mengaku dirinya diseret ke kamar mandi, lalu dicekik dan dibanting hingga terjatuh ke lantai. Kejadian ini dilakukan sang suami berulang-kali.
Lesti juga mengungkapkan bahwasanya kekerasan yang dilakukan Billar bermula ketika dia mendapati suaminya itu berselingkuh.
Ibu dari Muhammad Leslar ini lantas meminta untuk dipulangkan saja ke rumah orang tuanya.
Tak sedikit netizen yang terkejut usai mendengar kabar ini, mengingat Lesti dan Billar seringkali tampil mesra di hadapan publik.
Siapa sangka, Billar yang nampak sangat menyayangi istrinya, justru suka 'main serong' - bahkan sampai 'main tangan.'
Waspada Hubungan Mesra Berubah Jadi Toxic
Memang tak dapat dipungkiri, hubungan asmara yang semula terlihat baik-baik saja - bahkan nampak mesra - berpotensi berubah menjadi toxic.
Melansir Health Scope, hubungan antara dua insan bisa menjadi toxic jika salah satu di antaranya mulai memiliki perasaan tidak aman, egois, serta keinginan untuk memegang kendali.
Hubungan yang tak sehat tentu dapat menimbulkan berbagai risiko serius bagi pasangan nan terlibat.
Sebab itu, adalah hal wajar bila seseorang meninggalkan hubungan beracun.
Namun, faktanya, tak semua orang bisa pergi dengan mudah dari kondisi yang demikian.
Psychcentral melaporkan setidaknya ada tiga faktor yang membuat seseorang sulit keluar dari belenggu hubungan toxic.
Pertama, mereka tak rela menyerah dalam hubungan karena sudah banyak 'menginvestasikan' waktu bersama.
Selain itu, ada pula orang yang sulit pergi dari hubungan toxic karena ingin menjadi 'pahlawan.'
Dalam artian, mereka takut pasangannya bakal melakukan hal-hal berbahaya jika ditinggalkan.
Faktor ketiga, adanya paksaan pada diri sendiri untuk percaya bahwa hubungan tersebut ideal.
Kondisi ini disebut sebagai bias konfrimatori, di mana seseorang cenderung mempercayai informasi berdasarkan dugaan - terlepas apakah informasi itu benar atau salah.
Kenali Ciri-Ciri Hubungan Toxic Sejak Dini
Agar tak terjerumus dalam ketiga faktor tersebut, ada baiknya mengenali ciri-ciri hubungan toxic sejak dini.
Health Scope menyebut ada sejumlah karakteristik yang mengindikasikan asmara mulai berubah menjadi 'beracun', di antaranya:
1. Sering mencela dan meremehkan
Seseorang yang sangat menjaga harga diri, biasanya tak ingin pasangan menentang kontrol absolut yang dia inginkan.
Sebab itu, dia mudah meremehkan, mencela, serta mengolok-olok pasangannya, bahkan melakukannya di depan umum.
Dia bakal terus menganggap bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan pasangannya, sama sekali tak berharga.
Sebaliknya, dia merasa apa yang ada pada dirinya jauh lebih berharga.
2. Punya temperamen buruk
Seseorang dengan temperamen buruk mudah tersulut emosi, bahkan karena masalah sepele sekali pun.
Persoalan yang sama sekali tak jelas, bisa saja menjadi bahan perdebatan serius dengan pasangan.
Ada kalanya, dia juga merasa menjadi yang paling menderita dalam menjalani hubungan.
3. Suka menyalahkan pasangan
Seseorang dengan perangai guilt-inducer selalu membuat pasangannya merasa bersalah atas setiap persoalan yang muncul dalam hubungan.
Dia mungkin tidak 'menyalahkan' secara langsung, tetapi cenderung menggunakan cara yang lebih halus.
Di samping itu, ada pula tipe orang deflektor. Mereka cenderung menyalahkan pasangannya secara terang-terangan.
Sekali pun kesalahan itu diperbuat oleh si deflektor sendiri, dia tetap akan mencari celah untuk menyalahkan pasangannya.
4. Terlalu penurut
Seseorang yang terlalu manut atau selalu mengiyakan keputusan pasangannya, bisa jadi tidak baik bagi hubungan.
Sebab, ikatan ini tidak akan selalu baik-baik saja bila hanya satu pihak yang membuat keputusan.
5. Terlalu mengontrol
Kebalikan dari terlalu manut, seseorang dengan sikap suka mengontrol kerap menganggap pasangannya tak bisa mengambil keputusan.
Lambat laun, dia akan menjadi diktator dalam hubungan percintaan.
6. Suka memanfaatkan pasangan
Seseorang yang suka memanfaatkan pasangan, umumnya bakal menunjukkan sikap manis bila membutuhkan sesuatu.
Namun, jika sudah mendapatkan yang diinginkan, dia akan dengan mudah meninggalkan pasangannya.
7. Terlalu posesif
Tipikal pasangan yang posesif mempunyai rasa cemburu begitu besar, bahkan menjadikannya sebagai alat untuk mengatur pasangan.
Di awal hubungan, sedikit kecemburuan masih bisa ditolerir - malah menambah sedikit bumbu asmara.
Namun, lama kelamaan ibarat terlalu banyak garam: rasa sebuah hubungan tak lagi nikmat.
Itulah beberapa ciri yang mengindikasikan hubungan sudah berubah menjadi toxic. Apakah hubungan Anda tengah mengalami salah satunya?