bakabar.com, MARABAHAN – Sempat dicari lewat tradisi ‘bagandang nyiru’, seorang perempuan di Desa Sungai Gampa, Kecamatan Rantau Badauh, Barito Kuala, akhirnya ditemukan dalam keadaan sehat, Kamis (26/8) malam.
Awalnya perempuan yang diketahui bernama Hj Norhalidah itu dilaporkan hilang, setelah terlihat berjalan menuju area persawahan sekitar pukul 18.00 Wita.
Adapun jarak dari rumah ke persawahan hanya sekitar 100 meter. Namun hingga tiba waktu salat magrib dan sedikit gerimis, perempuan berusia 62 tahun ini tak kunjung kembali ke rumah.
Keluarga sontak menjadi cemas dan langsung mencari di area persawahan, tetapi Norhalidah tidak berhasil ditemukan.
Selanjutnya mereka meminta bantuan kepada ketua RT setempat, serta mengundang masyarakat untuk membantu mencari.
Baca juga:BREAKING! Warga "Bagandang Nyiru" Cari Ibu Muda yang Hilang di Cukan Lipai HST
Suasana semakin heboh, karena kabar tersebut tersiar di media sosial dan grup WhatsApp. Tak ayal jumlah pencari yang semula 10 orang, bertambah menjadi lebih dari 40 orang.
Diyakini narasi di media sosial yang membuat warga dari desa lain berdatangan. Dituliskan bahwa Norhalidah hilang lantaran disembunyikan makhluk halus.
Kendati jumlah orang yang mencari bertambah, Norhalidah tetap tidak ditemukan di sekitar persawahan. Area pencarian pun diperlebar hingga ke pinggir sungai yang berada di dekat sawah.
Atas inisiatif warga, juga sempat dilakukan ritual ‘bagandang nyiru’ atau memukul-mukul tampah sembari berdoa. Dalam tradisi Banjar Hulu, suara pukulan nyiru dianggap dapat membuka tirai gaib.
Bahkan dalam beberapa kasus orang hilang di Kalimantan Selatan di masa sekarang, pencarian kerap dibarengi bagandang nyiru.
Akhirnya menjelang tengah malam atau sekitar pukul 23.19 Wita, Norhalidah berhasil ditemukan tidak jauh dari rumahnya dalam keadaan lemas dan langsung dievakuasi.
“Awalnya jumlah orang yang mencari sekitar 10 orang. Setelah viral di media sosial, jumlah pencari semakin banyak. Beberapa di antaranya juga menggandang nyiru,” papar Kepala Desa Sungai Gampa, Ahmad Raini, Jumat (26/8).
“Kemudian di antara warga yang mencari, mendengar suara orang menangis. Setelah didatangi ke sumber suara, ternyata Sidin (Norhalidah) terlihat terkulai di bawah pohon sawo,” imbuhnya.
Anehnya, lokasi penemuan Norhalidah diakui warga sudah beberapa kali dilewati. Namun sebelum ditemukan, tak seorang pun melihat wanita yang biasa disapa Haji Inur tersebut di lokasi.
“Sebenarnya ini bukan pertama kali terjadi. Beliau juga pernah hilang dari rumah beberapa tahun lalu. Makanya beberapa warga berinisiatif menggandang nyiru,” tambah Raini.
Sementara Kapolres Batola, AKBP Diaz Sasongko, melalui Kapolsek Rantau Badauh, Iptu Ma’rum, membenarkan kejadian tersebut.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan bekas-bekas tindak pidana,” tandas Ma’rum.